Melestarikan Warisan Budaya di Era Modern: Perjuangan Karang Taruna Taruna Bhakti Dusun Tekil, Setrorejo -Baturetno

Mediarakyat TV

 

Pada hari kedua Idul Fitri, tepatnya 1 April 2025, mereka yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna Taruna Bhakti Dusun Tekil melaksanakan tradisi tahunan yang dikenal dengan nama ujung.

Wonogiri MR â€“ Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah menjadi momen penting bagi masyarakat Dusun Tekil, Desa Setrorejo, Kecamatan Baturetno, Wonogiri,Selasa (01/04/2025).

Pagi yang cerah dengan sinar matahari yang malu-malu memancar menjadi latar belakang kebersamaan para pemuda dan pemudi setempat. 

Setelah setahun sibuk dengan aktivitas masing-masing di berbagai kota, mereka kembali ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga dan sahabat.

Pada hari kedua Idul Fitri, tepatnya 1 April 2025, mereka yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna Taruna Bhakti Dusun Tekil melaksanakan tradisi tahunan yang dikenal dengan nama ujung.

 Tradisi ini melibatkan silaturahmi ke rumah-rumah warga, dimulai dari ujung timur hingga ujung barat Dusun Tekil. 

Aktivitas ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga dan memperkokoh hubungan antara generasi muda dengan masyarakat setempat.

Tradisi ujung bukanlah sekadar kegiatan sosial, tetapi juga merupakan warisan budaya yang telah ada sejak nenek moyang.

 Nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, terutama kepada orang yang lebih tua, diajarkan sejak dahulu dan terus dijaga oleh masyarakat. 

Meskipun zaman semakin berubah, dengan pengaruh budaya liberal yang semakin kuat, komitmen para pemuda untuk menjaga tradisi ini tidak surut.

Qomar, Ketua Karang Taruna Taruna Bhakti, yang berusia 27 tahun, mengungkapkan tekadnya untuk terus melestarikan tradisi ini. 

"Kami tetap akan menjaga tradisi ini, meskipun dunia kini berada di genggaman tangan kami. Kami ingin adik-adik kami kelak memahami dan merasakan nilai-nilai budaya nenek moyang yang telah membentuk identitas kami," ujar Qomar dengan semangat, sambil menunjukkan ponselnya.

Menurutnya, meskipun banyak tantangan yang datang seiring dengan berkembangnya teknologi dan budaya global, mereka akan berusaha keras agar generasi muda di Dusun Tekil tetap mengenal dan menghargai akar budaya mereka. 

Dengan menjaga tradisi ini, mereka berharap dapat melestarikan kebersamaan dan rasa saling menghormati yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.

Bagi para pemuda Dusun Tekil, menjaga budaya tidak hanya menjadi upaya untuk merawat tradisi, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kampung halaman dan identitas mereka sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki nilai-nilai luhur.

 Tradisi ujung pun diharapkan tetap hidup, meski zaman terus berputar, dan menjadi simbol keberlanjutan budaya yang tak tergerus oleh modernitas.(Wartawan :Maryoto/ Pimred: Cahyospirit )
















Posting Komentar untuk "Melestarikan Warisan Budaya di Era Modern: Perjuangan Karang Taruna Taruna Bhakti Dusun Tekil, Setrorejo -Baturetno"