Perjuangan Petani di Tengah Tantangan Global untuk Ketahanan Pangan

 

Desa Sumberagung, Kecamatan Batuwarno, Wonogiri, menjadi salah satu wilayah yang menunjukkan semangat luar biasa dari para petaninya

Wonogiri MR - Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, para petani tetap menjadi pahlawan yang tak kenal lelah untuk menjaga ketahanan pangan. Salah satunya adalah petani di wilayah Wonogiri Selatan, yang baru saja memanen raya tanaman padi mereka pada Minggu (16/03/2025).

Momen ini sangat berharga, mengingat panen tahun ini bertepatan dengan bulan puasa Ramadhan.

Desa Sumberagung, Kecamatan Batuwarno, Wonogiri, menjadi salah satu wilayah yang menunjukkan semangat luar biasa dari para petaninya. 

Meskipun mayoritas petani di wilayah tersebut beragama Islam dan menjalani ibadah puasa, hal ini tak menghalangi mereka untuk tetap turun ke sawah dan memanen padi mereka.


"Puasa adalah kewajiban, tapi bekerja di sawah juga adalah tanggung jawab kami. Ini adalah bagian dari perjuangan kami untuk menjaga ketahanan pangan dan ekonomi keluarga," ujar Bapak Suyatno, seorang petani berusia 46 tahun yang tinggal di Desa Sumberagung.

Meskipun ibadah puasa menambah tantangan fisik bagi mereka, semangat para petani ini tak surut. Mereka terus berjuang, tidak hanya untuk perekonomian keluarga, tetapi juga untuk ketahanan pangan daerah dan bahkan nasional. Keberhasilan mereka dalam bertani turut mendukung roda perekonomian yang lebih luas, meski kondisi lingkungan semakin sulit.

Namun, perjuangan ini tak lepas dari tantangan besar. Para petani kini harus menghadapi dampak perubahan iklim yang sangat nyata. Suhu panas yang meningkat menguras tenaga mereka, sementara hujan ekstrem mengancam hasil pertanian.

 “Sekarang ini, jam sembilan pagi sudah terasa seperti jam dua belas siang. Badan cepat lelah, pusing, dan mual,” kata Mas Suyatno, menggambarkan kondisi yang semakin berat di lapangan.

 Selain itu, hujan yang datang tiba-tiba dan disertai angin kencang menyebabkan tanaman padi yang belum dipanen roboh, bahkan menggenangi bulir padi yang belum tua hingga membusuk.

Perubahan iklim bukan hanya soal cuaca ekstrem, tetapi juga tentang dampaknya pada kehidupan para petani. Penyakit dan hama tanaman pun berkembang pesat akibat kondisi cuaca yang tak menentu, menambah kesulitan bagi mereka. "Banyak bencana, banyak hujan, panasnya juga luar biasa. 

Kadang saya berpikir, kalau ada program pensiun untuk petani, saya ikut saja,” tambah Mas Suyatno dengan tawa, meskipun rasa lelah dan frustasi jelas terasa.

Namun, meskipun tantangan tersebut berat, semangat petani tetap membara. Mereka adalah garda terdepan dalam mempertahankan ketahanan pangan bangsa. 

Setiap butir padi yang mereka tanam dan panen, setiap tetes keringat yang mereka curahkan, adalah kontribusi besar bagi keberlangsungan hidup masyarakat dan negara.

Ketahanan pangan yang kokoh tidak bisa tercapai tanpa dukungan dan kerja keras mereka. Para petani, meskipun sering kali terpinggirkan dalam cerita besar pembangunan, tetap berdiri teguh sebagai pahlawan yang menyokong kehidupan banyak orang.

 Keringat dan perjuangan mereka patut diapresiasi, karena mereka adalah penjaga ketahanan pangan yang tak pernah mundur meski diterpa segala macam tantangan global.(Maryoto/ Cahyospirit)











Posting Komentar untuk "Perjuangan Petani di Tengah Tantangan Global untuk Ketahanan Pangan"

Mediarakyat TV