Wonogiri MR– Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (Himapro PAI) STAIMAS Wonogiri sukses menyelenggarakan agenda Ramadan berupa kajian ilmiah dan bagi takjil dengan tema *“Peran Ramadan dalam Membangun Komunitas yang Harmonis: Studi Kasus dan Analisis Data”. Acara ini digelar pada Selasa (18/3/2025), di Aula STAIMAS Wonogiri.
Kegiatan itu dihadiri oleh sejumlah mahasiswa, dosen, serta masyarakat umum. Sebagai pembuka acara, Eka Riyan Saputra membacakan ayat suci Al-Qur’an, memberikan nuansa religius yang kental sejak awal acara. Selanjutnya, Fa’iz Rafi Adnan Syarif, selaku Ketua Panitia dan Ketua Himapro PAI yang baru, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi. Ia juga mengajak seluruh peserta untuk tetap semangat menjalankan ibadah puasa dan memohon maaf jika terdapat kekurangan dalam pelaksanaan acara.
Dalam sambutan pembukaannya, Abdul Rochman, M.Pd, selaku Pembimbing Himapro PAI STAIMAS Wonogiri, menyampaikan harapannya agar Himapro PAI tetap konsisten dan semangat dalam berorganisasi. Abdul juga berharap kegiatan perdana ini dapat menjadi awal yang baik untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Abdurrahman Fauzannida, mahasiswa Prodi PAI semester 4, hadir sebagai pemateri dalam kajian ilmiah ini. Dalam paparannya, Fauzan menegaskan bahwa Ramadan adalah bulan yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Bulan suci ini tidak hanya menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan melalui ibadah puasa, tetapi juga mengajarkan pentingnya berbagi kepada sesama.
Fauzan menjelaskan bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh dengan pendidikan, kepedulian sosial, dan kepekaan diri seorang hamba terhadap perintah Allah SWT. Ia kemudian memaparkan konsep solidaritas organisasi yang harmonis di Bulan Ramadan, yang terbagi menjadi tiga poin utama:
1. *Masyarakat*: Sebagai komunitas interaksi sosial dalam suatu daerah tertentu.
2. *Komunitas (Ummat)*: Kelompok orang yang memiliki tujuan, keyakinan, atau visi yang sama, khususnya dalam konteks umat Islam.
3. *Konsep Ummah dalam Islam*: Komunitas yang bersatu berdasarkan akidah yang sama.
Lebih lanjut, Fauzan menjelaskan peran Ramadan dalam membangun komunitas, yang mencakup aspek spiritual, sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Beberapa contoh konkret yang disebutkan antara lain peningkatan takwa, kegiatan berbagi seperti sedekah dan zakat, serta pengajaran nilai-nilai agama dan sosial.
Pada kajian ini, Fauzan juga menyajikan hasil studi kasus dan analisis data yang dilakukan melalui wawancara dengan Fa’iz Rafi, anggota komunitas yang aktif dalam kegiatan Ramadan. Fa’iz menyatakan bahwa masjid merupakan pusat kegiatan yang menyatukan umat dalam ibadah dan kebersamaan.
Menurutnya, keberhasilan suatu komunitas keagamaan dapat dilihat dari seberapa makmur masjid di daerah tersebut.
Fauzan menyebutkan salah satu contohnya yaitu data dari RW 02 Kerjo Lor, Ngadirojo, Wonogiri. Data yang diperoleh menunjukkan peningkatan signifikan dalam partisipasi masyarakat selama Ramadan. Jumlah jamaah yang datang ke masjid meningkat dari 5-10 orang menjadi 20-40 orang. Donasi sedekah di kotak amal juga mengalami peningkatan dari 1-4 juta per bulan menjadi 5-7 juta per bulan. Selain itu, perselisihan antarwarga juga menurun drastis berkat nilai-nilai kesabaran dan kebersamaan yang diajarkan di Bulan Ramadan.
*Bagi Takjil dan Berbuka Bersama*
Setelah kajian ilmiah usai, para anggota Himapro PAI bergegas menuju Perempatan Pokoh, Wonogiri, untuk membagikan takjil kepada para musafir. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih diri menjadi pribadi yang gemar memberi kepada sesama. Setelah waktu berbuka tiba, seluruh peserta kembali ke Aula STAIMAS untuk berbuka puasa bersama, menutup rangkaian acara dengan penuh kebersamaan dan kehangatan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus membangun komunitas yang harmonis, khususnya di Bulan Ramadan yang penuh berkah ini.( Himapro PAI STAIMAS/ Cahyospirit)
Posting Komentar untuk "HIMAPRO PAI STAIMAS Wonogiri Gelar Kajian Ilmiah dan Bagi Takjil dalam Rangka Agenda Ramadhan"