Suami Istri Hanyut Diterjang Banjir Saat Sebrangi Sungai di Desa Candisari Bansari

Temanggung MR- Kejadian tragis terjadi di Desa Candisari, Bansari, pada Senin sore (17/02/2025).

Bapak Rosyid dan Ibu Istiyanah, pasangan suami istri yang sedang bekerja di lahan pertanian Pongangan, harus menerima nasib malang setelah terjebak dalam arus banjir saat menyeberangi sungai yang meluap.

Kejadian bermula ketika hujan deras mengguyur kawasan tersebut, menyebabkan aliran sungai menjadi sangat deras.

Pada saat keduanya hendak pulang ke rumah, Ibu Istiyanah memutuskan untuk menyeberangi sungai yang airnya sudah mulai naik. Melihat istrinya yang sudah lebih dulu menyeberang, Bapak Rosyid pun menyusul untuk bergabung. Namun, malang tak dapat ditolak, saat Bapak Rosyid berada di tengah sungai, ia terpleset dan terjatuh.

Dalam upaya menyelamatkan suaminya, Ibu Istiyanah berusaha meraih tangan Bapak Rosyid. Sayangnya, pada saat yang bersamaan, arus banjir yang semakin kuat datang dan menyeret keduanya. Mereka berdua akhirnya hanyut terbawa arus sungai yang semakin deras.

Kecewa dan khawatir dengan kondisi pasangan tersebut, warga setempat segera melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang. Mendapatkan informasi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Tim SAR Gabungan langsung bergerak cepat melakukan pencarian dan upaya penyelamatan.

Setelah melakukan pencarian intensif, sekitar pukul 13.30 WIB, tim berhasil menemukan Ibu Istiyanah sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. Beberapa saat kemudian, Bapak Rosyid ditemukan sekitar 600 meter dari lokasi yang sama. Keduanya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Jenazah kedua korban segera dibawa ke rumah duka di RT 01 RW 04, Dusun Srimulyo, Desa Bansari. Warga dan keluarga yang merasa kehilangan sangat berduka cita atas peristiwa tragis ini.

Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya banjir yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan pentingnya kewaspadaan saat musim hujan. Pemerintah dan masyarakat setempat diharapkan terus memperkuat sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam semacam ini.(Eko Tito / Cahyospirit )