Peta Kesehatan Berbasis Budaya: Langkah Baru Cegah Misinformasi Vaksinasi di Pekalongan

tim KKN Tematik Universitas Diponegoro berkesempatan untuk meluncurkan sebuah peta kesehatan yang berbasis kebudayaan 


Pekalongan MR  – Awal bulan Februari ini, tim KKN Tematik Universitas Diponegoro berkesempatan untuk meluncurkan sebuah peta kesehatan yang berbasis kebudayaan dalam rangka memperluas kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan di wilayah Kelurahan Sapuro Kebulen.,Pekalongan Barat 


Cultural mapping yang diterbitkan oleh tim KKN Tematik Universitas Diponegoro tersebut sekaligus memuat informasi mengenai tingkat penerimaan vaksin di masyarakat. Berdasarkan hasil pemetaan, sebanyak 92.9% warga telah menerima vaksin, sedangkan 7.1% lainnya masih menolak vaksinasi dengan alasan budaya dan kesehatan.


Dari sisi budaya, beberapa warga masih memegang teguh kepercayaan tradisional terkait metode pengobatan alami, yang membuat mereka ragu terhadap vaksinasi. Terlebih lagi, masih banyak stigma yang hadir dalam masyarakat mengenai vaksin yang belum bersertifikasi halal. Sementara itu, dari segi kesehatan, sebagian kecil warga mengaku bahwa mereka dalam keadaan sehat untuk divaksin dan tidak siap menerima efek samping setelah vaksin.


Selain sebagai bentuk pemetaan kondisi kesehatan masyarakat, cultural mapping ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan bagi pemerintah daerah dalam menyusun strategi sosialisasi vaksin yang lebih efektif. Dengan memahami alasan budaya dan kesehatan yang menjadi kendala bagi sebagian warga, pemerintah dapat merancang pendekatan yang lebih personal dan berbasis kebudayaan lokal masyarakat.


Data yang diperoleh dari pemetaan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menentukan metode komunikasi yang tepat dalam sosialisasi vaksinasi. Pemerintah daerah dapat mengadaptasi materi kampanye agar lebih mudah diterima oleh masyarakat, misalnya dengan menyajikan informasi berbasis kearifan lokal atau menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Dengan strategi yang lebih terarah, diharapkan tingkat penerimaan vaksin di Kelurahan Sapuro Kebulen dapat terus meningkat, sehingga membangun masyarakat yang lebih sehat dan terlindungi dari risiko penyakit menular.

(Penulis:Maria Haning Rosari, Mahasiswa Universitas Diponegoro  /   Jurusan: Antropologi Sosial / KKN Tematik 2025. Editor : Cahyo Prihanto)




Posting Komentar untuk "Peta Kesehatan Berbasis Budaya: Langkah Baru Cegah Misinformasi Vaksinasi di Pekalongan"

Mediarakyat TV