organisasi non-pemerintah (NGO) nasional dan internasional baru-baru ini bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta
Surakarta MR– Beberapa organisasi non-pemerintah (NGO) nasional dan internasional baru-baru ini bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta dalam mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk memaparkan dan merencanakan implementasi program Kota Cerdas Pangan di Kota Solo.
Program Kota Cerdas Pangan yang akan diterapkan berfokus pada transformasi sistem panganAcara yang diadakan pada hari Rabu (12/02/2025) bertempat di HARRIS Hotel, Jl. Slamet Riyadi No. 464, Purwosari, Lawean, Surakarta, dihadiri oleh berbagai pihak yang turut mendukung transformasi sistem pangan di Kota Solo.
Program Kota Cerdas Pangan yang akan diterapkan berfokus pada transformasi sistem pangan, dengan penekanan pada pengembangan model pengadaan pangan berkelanjutan dan inklusif untuk sekolah-sekolah di Surakarta.
sejumlah organisasi terkemuka turut berperan aktif, termasuk Gilles dari Belgia, Rikolto, Gita Pertiwi, LPPM, Pemerintah Kota Surakarta, serta Kementerian Dalam NegeriProgram ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan gizi yang seimbang bagi generasi muda, serta menciptakan solusi yang dapat diterapkan di tingkat lokal untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
Dalam diskusi ini, sejumlah organisasi terkemuka turut berperan aktif, termasuk Gilles dari Belgia, Rikolto, Gita Pertiwi, LPPM, Pemerintah Kota Surakarta, serta Kementerian Dalam Negeri.
Komunitas-komunitas di wilayah Solo Raya juga terlibat, memberikan kontribusi penting dalam merancang strategi yang dapat memastikan keberlanjutan program ini.
Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak Francisco Amaral, S.STP, M.Si, Staf Walikota Surakarta Bidang Kemasyarakatan dan SDM. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa dinamika masyarakat Kota Surakarta sangat kompleks, dengan keanekaragaman sosial dan budaya yang menjadi ciri khasnya.
Namun, ia menekankan bahwa peningkatan kualitas hidup masyarakat dan sumber daya manusia (SDM) adalah prioritas utama bagi pemerintah kota. Oleh karena itu, pendidikan yang berfokus pada kesehatan dan kecerdasan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, harus menjadi perhatian utama.
Bapak Francisco juga menekankan bahwa pola makan yang sehat dan bergizi akan menjadi faktor penentu bagi tumbuh kembang generasi yang cerdas, sehat jasmani, dan rohani.
"Kebutuhan gizi yang terkandung dalam makanan harus terjamin kebersihannya, bebas dari residu kimia sintetis, dan harus dijaga keberlanjutannya.
Kami berharap program Kota Cerdas Pangan ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi warga Surakarta," ujar beliau.
Ibu Sayekti, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, menyampaikan bahwa untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa, sekolahnya telah mendirikan kantin sehat pada tahun 2015.
"Kami ingin siswa-siswa kami tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sehat secara fisik dan mental. Kantin sehat sekolah kami bertujuan untuk memberikan makanan yang bergizi dan bebas dari bahan kimia, sehingga mendukung perkembangan mereka menjadi generasi yang cerdas dan sehat," tutur Ibu Sayekti.
Ibu Wiwit Rahayu, dosen Universitas Sebelas Maret Surakarta, turut memberikan pandangannya dalam diskusi tersebut. Ia mengusulkan untuk mendorong urban farming sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan di perkotaan, dengan mendorong kelompok wanita tani untuk menanam hortikultura di lingkungan sekitar.
Ini diyakini akan berkontribusi pada ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan sehat.
Diskusi dalam FGD ini dibagi menjadi tiga kelompok, dengan setiap kelompok mempresentasikan hasil pembahasan mereka mengenai rencana tindak lanjut program Kota Cerdas Pangan. Berbagai ide dan solusi inovatif disampaikan, mulai dari pengadaan pangan yang lebih terjangkau hingga penguatan sistem distribusi pangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Program Kota Cerdas Pangan yang didukung oleh berbagai pihak ini sangat sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kota Surakarta untuk menciptakan kota yang cerdas, sehat, dan berkelanjutan. Dalam upaya tersebut, kolaborasi antara sektor pemerintah, NGO, dan masyarakat menjadi kunci sukses dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, yang tidak hanya bermanfaat bagi generasi saat ini, tetapi juga untuk masa depan kota Surakarta yang lebih baik.(Maryoto/Editor : Cahyospirit )
Posting Komentar untuk "NGO Gandeng Pemerintah Surakarta untuk Wujudkan Kota Cerdas Pangan"