Mini Workshop Cerita Kebaikan, yang diadakan pada Sabtu, 17 Februari 2025, mengundang 18 peserta remaja untuk bergabung dalam sebuah pengalaman
Sukoharjo MR – Sebuah kegiatan yang jarang ditemukan, namun sangat menarik perhatian bagi remaja, baru saja digelar di Perpustakaan Ganesha, Jalan Songgolangit, Gentan, Baki, Sukoharjo.
Mini Workshop Cerita Kebaikan, yang diadakan pada Sabtu, 17 Februari 2025, mengundang 18 peserta remaja untuk bergabung dalam sebuah pengalaman yang mengedepankan perdamaian dan kebajikan.
peserta diajak untuk mendalami sebuah cerita berjudul "BRICK" yang dibacakan oleh para fasilitator.Ardi Prabowojati, salah satu fasilitator utama acara ini, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan budaya damai melalui pendekatan yang tidak biasa. "Workshop ini bukanlah terapi atau ajaran tertentu, melainkan pelatihan yang mengajak peserta merasakan kedamaian dalam diri mereka sendiri. Kami menggunakan cerita sebagai media untuk membuka hati dan pikiran mereka," jelas Ardi.
Dalam acara yang dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB itu, peserta diajak untuk mendalami sebuah cerita berjudul "BRICK" yang dibacakan oleh para fasilitator.
Cerita ini kemudian menjadi bahan diskusi yang mendalam, di mana setiap peserta diminta untuk menggali makna dan nilai kebaikan yang dapat dipetik dari cerita tersebut.
Tidak hanya diskusi, kegiatan juga dilengkapi dengan permainan yang melibatkan kerjasama dan saling mendukung antar peserta, menciptakan suasana yang penuh keakraban dan kebahagiaan.
Tiga fasilitator yang terlibat dalam workshop ini, yaitu Ardi Prabowojati, Dea Intan Puspitasari, dan Ratih Puspitorini, adalah bagian dari Komunitas Power of Goodness, sebuah komunitas relawan yang berfokus pada penyebaran nilai-nilai positif melalui kegiatan-kegiatan berbasis cerita.
"Kami bukan psikolog, tetapi kami ingin berbagi pengalaman dan belajar bersama para peserta tentang nikmatnya hidup damai. Kami berharap peserta bisa merasakan kedamaian ini dalam diri mereka dan kelak dapat membagikannya kepada orang lain," ujar Dea Intan Puspitasari.
Dalam pelatihan ini, beberapa peserta mengaku merasakan emosi yang mendalam, bahkan ada yang sampai menangis. Namun, melalui proses saling berganti peran dan menghayati cerita yang disampaikan, peserta akhirnya merasa lebih damai dan terhubung satu sama lain.
"Meskipun awalnya merasa sedih, namun ketika kami saling berbagi peran dan mencoba menjadi orang yang lebih baik, kami merasa lebih bahagia dan semakin akrab dengan satu sama lain," kata salah satu peserta, Fira, remaja berusia 17 tahun.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi, di mana beberapa peserta mengungkapkan keinginan mereka untuk mengadakan workshop serupa di masa mendatang. "Kami berharap ini bukan hanya jadi pengalaman sekali saja. Kami ingin kembali mengikuti workshop ini dan bahkan mungkin bisa menjadi fasilitator suatu hari nanti," ujar seorang peserta lainnya.
Para fasilitator, yang berasal dari berbagai latar belakang profesi ini, mengakui bahwa meski mereka bukan ahli psikologi, namun keinginan tulus mereka untuk berbagi kedamaian menjadi motivasi utama dalam mengadakan kegiatan ini. "Kami belajar banyak tentang betapa pentingnya menyebarkan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari, dan kami ingin setiap orang merasakannya," ujar Ratih Puspitorini.
Dengan berakhirnya workshop ini, diharapkan para peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga, tetapi juga dapat membawa pulang pelajaran penting tentang nilai-nilai kedamaian, kebaikan, dan empati yang mereka rasakan, serta berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih harmonis di sekitar mereka.(Taufiq/ Cahyospirit )
Posting Komentar untuk "Mini Workshop Cerita Kebaikan di Perpustakaan Ganesha Sukoharjo: Menciptakan Kedamaian Melalui Cerita"