Sugiyanto,SH Pimpinan Perusahaan Koranmediarakyat.com dan Mediarakyat TV
Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap 9 Februari, merupakan momen penting untuk merayakan peran pers dalam membangun bangsa. Di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat, kebebasan pers tetap menjadi isu krusial yang tak bisa dilepaskan dari perjalanan demokrasi Indonesia. Salah satu pihak yang turut memberikan pandangannya adalah Sugiyanto, pimpinan perusahaan media koranmediarakyat.com dan Mediarakyat TV yang menyoroti pentingnya kebebasan pers dalam menjaga keseimbangan informasi di tengah masyarakat.
Menurut Sugiyanto,SH, kebebasan pers saat ini tidak bisa dipandang hanya sebagai hak, melainkan juga sebagai tanggung jawab besar. Di era digital yang semakin canggih, berbagai platform informasi berkembang pesat, namun tantangan yang dihadapi oleh media semakin kompleks. "Kebebasan pers saat ini semakin diuji oleh berbagai faktor, baik itu penyebaran informasi yang tidak akurat atau bahkan hoaks, hingga tekanan dari kelompok-kelompok yang berkepentingan," ujar Sugiyanto,SH.
Sebagai pimpinan perusahaan media yang telah beroperasi dalam dunia pers untuk waktu yang cukup lama, Sugiyanto menekankan bahwa media memiliki peran penting dalam menyaring informasi dan menyediakan ruang untuk dialog publik yang sehat. "Di era digital ini, siapa saja bisa menjadi penyebar informasi. Namun, peran pers sebagai lembaga yang bertanggung jawab tetap vital untuk menjaga kualitas dan akurasi informasi yang diterima oleh masyarakat," tambahnya.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh pers saat ini, menurut Sugiyanto,SH, adalah bagaimana menjaga kebebasan tanpa mengorbankan kualitas dan etika jurnalistik. "Dengan kemudahan akses informasi, kita harus semakin bijak dalam memilih dan menyebarkan berita yang sesuai dengan standar jurnalistik. Kebebasan pers bukan berarti kebebasan tanpa batas, melainkan kebebasan yang mengedepankan akuntabilitas dan keadilan," ujarnya.
Selain itu, Sugiyanto,SH juga mengingatkan bahwa kebebasan pers harus dijaga agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik atau ekonomi tertentu. Di tengah dunia yang semakin terpolarisasi, pers harus mampu berdiri tegak sebagai pengawal objektivitas dan kebenaran, bukan sebagai alat kepentingan pihak-pihak tertentu.
Melihat perkembangan kebebasan pers di Indonesia, Sugiyanto,SH berharap bahwa ke depan, pers bisa semakin kuat dalam menjalankan fungsi kontrol sosialnya. "Kebebasan pers harus diimbangi dengan keberanian untuk mengungkap kebenaran dan memberikan ruang untuk perbedaan pendapat. Hanya dengan cara ini, pers akan tetap menjadi pilar demokrasi yang kokoh," ujarnya menutup.
Pada akhirnya, peringatan Hari Pers Nasional kali ini hendaknya menjadi refleksi bagi kita semua, baik pelaku pers maupun masyarakat, untuk terus menjaga kebebasan pers dalam bingkai etika dan tanggung jawab yang mendalam. Kebebasan pers yang sehat adalah kebebasan yang memberikan manfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Posting Komentar untuk "Hari Pers Nasional dan Tantangan Kebebasan Pers di Era Digital"