Pegadaian Jatisrono sangat mendukung gerakan peduli lingkungan ini dan siap merawat serta memanfaatkan lubang biopori yang telah dibuat.
Wonogiri MR – Dalam rangka mendukung Gerakan Program Organik Nasional 2025, Bank Sampah Berseri Desa Krandegan yang merupakan binaan dari PT. Pegadaian, mengadakan aksi pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk biopori melalui kegiatan Pembuatan Lubang Biopori,Kamis(20/02/2025).
Gerakan ini adalah salah satu upaya konkret dalam mengelola sampah organik di lingkungan kita.Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Cabang Pegadaian Jatisrono dengan dihadiri oleh para peserta yang terdiri dari staf Pegadaian Jatisrono, anggota Bank Sampah Berseri Desa Krandegan, serta peserta dari BSU Bersemi Jatisrono.
Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Cabang Pegadaian JatisronoAcara dimulai dengan apel bersama yang dibuka oleh Riyanto, Direktur Bank Sampah Berseri, yang sekaligus memberikan penjelasan mengenai pentingnya gerakan ini sebagai bagian dari Program Organik Nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Riyanto menjelaskan bahwa lubang biopori yang dibentuk nantinya akan terus dikembangkan di sekitar wilayah Kantor Pegadaian Jatisrono untuk menangani masalah sampah organik yang semakin meningkat.
Bank Sampah Berseri Desa Krandegan yang merupakan binaan dari PT. Pegadaian
Menurut Riyanto, kegiatan ini memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Gerakan ini adalah salah satu upaya konkret dalam mengelola sampah organik di lingkungan kita. Dengan adanya lubang biopori, kita berharap dapat mengurangi tumpukan sampah organik sekaligus mengubahnya menjadi pupuk yang berguna bagi tanah," ujar Riyanto dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa melalui program ini, Bank Sampah Berseri berkomitmen untuk mempercepat penguraian sampah organik dengan menggunakan cairan starter buatan mereka, yang akan membantu mempercepat proses penguraian.
Ibu Hanna, Kepala Pegadaian Cabang Jatisrono, dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. Beliau menyatakan bahwa Pegadaian Jatisrono sangat mendukung gerakan peduli lingkungan ini dan siap merawat serta memanfaatkan lubang biopori yang telah dibuat.
"Kami merasa bangga bisa terlibat dalam aksi pemanfaatan sampah organik ini. Kami akan terus menjaga dan memanfaatkan lubang biopori yang ada untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan hijau," ujar Ibu Hanna.
Setelah acara apel, seluruh peserta bersama-sama melakukan aksi pembuatan empat lubang biopori dengan kedalaman 100 cm dan diameter 10 cm, yang masing-masing dapat menampung sekitar 4 kg sampah organik.
Setiap lubang biopori yang dibuat akan dipenuhi dengan sampah organik yang telah disemprot dengan cairan starter (starter BSB) sebagai pengurai sampah.
Cairan starter tersebut, yang merupakan produk asli dari Bank Sampah Berseri, berfungsi untuk mempercepat proses penguraian sampah organik sehingga hasil pemanfaatannya akan lebih cepat dan efektif.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya pengelolaan sampah, khususnya sampah organik, yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk alami untuk pertanian dan penghijauan.
Riyanto mengakhiri acara dengan harapan, "Semoga momen ini selalu mengingatkan kita akan pentingnya menjaga lingkungan dengan mengelola sampah dengan baik, baik itu sampah organik maupun anorganik."
Dengan adanya kegiatan ini, Bank Sampah Berseri Desa Krandegan dan PT. Pegadaian berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam gerakan peduli lingkungan dan pengelolaan sampah secara lebih efektif, demi tercapainya lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.(Ady / Cahyospirit )
Posting Komentar untuk "Bank Sampah Berseri Desa Krandegan Gelar Aksi Pemanfaatan Sampah Organik Melalui Pembuatan Lubang Biopori"