Uji Coba Kereta Cepat Solo-Wonogiri Dikeluhkan Warga Nguter: 7 Ekor Kambing Tewas Terserempet

 


Sukoharjo MR  – Uji coba kereta cepat Solo-Wonogiri yang dilakukan sore kemarin, Selasa (30/1), menimbulkan keluhan dari warga sekitar Songgorunggi, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Kejadian ini mengakibatkan tujuh ekor domba milik petani setempat tewas setelah terserempet oleh kereta yang melintas dengan kecepatan tinggi di jalur yang sedang diuji.

Kejadian bermula ketika kereta cepat yang melintas pada sore hari tersebut tidak dapat dihentikan tepat waktu, sehingga tujuh ekor domba yang berada di sekitar rel tak sempat diselamatkan oleh pemiliknya. 

Salah seorang petani yang dombanya menjadi korban, mengatakan bahwa kecepatan kereta yang luar biasa tinggi membuatnya tidak sempat memberikan peringatan atau mengamankan hewan ternaknya. “Kereta ini datang begitu cepat. Saya tidak punya waktu untuk menyelamatkan domba saya,” ujarnya dengan wajah penuh kekesalan.

Ia juga menyampaikan bahwa meski ia memahami bahwa jalur yang dilalui oleh kereta memang diperuntukkan bagi kereta cepat, namun ia merasa kecewa karena tidak ada sosialisasi yang cukup mengenai kecepatan dan potensi bahaya bagi petani yang memiliki ternak di sekitar rel. 

“Kami sudah terbiasa dengan kereta yang lebih lambat, tapi kereta cepat ini sangat berbeda. Ternak saya jadi korban karena kami tidak tahu kereta akan datang dengan kecepatan segitu,” tambahnya.

Warga sekitar, khususnya yang tinggal di dekat jalur kereta cepat, mulai mempertanyakan apakah memang seharusnya kereta cepat melintas dengan kecepatan tinggi di jalur yang hanya menghubungkan Solo dengan Wonogiri. 

Bambang, seorang warga Nguter, mengatakan bahwa meskipun jalur tersebut memang dirancang untuk kereta cepat, namun jaraknya yang relatif pendek membuat kecepatan yang tinggi dirasa kurang relevan dan berisiko bagi kehidupan warga sekitar.

“Jika jaraknya hanya antara Solo dan Wonogiri, mengapa harus dipaksakan dengan kecepatan setinggi itu? Masyarakat di sini mayoritas adalah petani yang memiliki ternak di sekitar rel. Kami merasa keberadaan kereta cepat ini belum dipahami betul dampaknya bagi kehidupan kami,” ujar Bambang.

Selain itu, masyarakat juga menilai bahwa sosialisasi mengenai uji coba kereta cepat ini belum cukup menyentuh lapisan bawah, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah sekitar jalur rel. Warga mengharapkan adanya kajian lebih lanjut mengenai dampak sosial dan ekonomi dari proyek ini, serta peningkatan komunikasi antara pihak terkait dengan masyarakat setempat.

“Keputusan untuk menjalankan kereta cepat harus dipertimbangkan dengan matang. Tidak hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga bagaimana dampaknya bagi masyarakat sekitar. Sosialisasi yang lebih intensif sangat diperlukan,” kata Bambang.

Pihak pengelola kereta cepat Solo-Wonogiri belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut, namun diharapkan agar langkah-langkah pengamanan yang lebih baik dapat segera diterapkan. 

Warga juga berharap agar pengujian kecepatan kereta dapat lebih memperhatikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur rel.( Taufiq/ Cahyospirit )

Posting Komentar untuk "Uji Coba Kereta Cepat Solo-Wonogiri Dikeluhkan Warga Nguter: 7 Ekor Kambing Tewas Terserempet"

Mediarakyat TV