Pantai sembukan,Paranggupito ,Wonogiri
Wonogiri MR -Di pesisir Pantai Sembukan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, masih terjaga dengan baik tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang. Tradisi ini dikenal dengan sebutan Nyadran atau Genduri, yang dilakukan setiap hari Jumat Pon atau Kliwon dalam penanggalan Jawa. Sebuah bentuk penghormatan kepada alam dan penunggu laut selatan yang dianggap memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat pesisir.
Sesaji yang ditaruh ditempat keramatRitual Syukur dan Penyuwunan kepada Tuhan
Nyadran di Pantai Sembukan tidak sekadar menjadi acara adat, tetapi juga merupakan bentuk rasa syukur dan penyuwunan masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Warga setempat meyakini bahwa laut selatan memiliki kekuatan dan pengaruh besar terhadap kehidupan mereka, terutama dalam hal hasil tangkapan laut yang melimpah. Oleh karena itu, setiap tahun mereka melaksanakan upacara Nyadran untuk memohon berkah dan keselamatan bagi mereka yang melaut dan masyarakat sekitar.
Upacara ini dimulai dengan pemberian sesaji atau daharan tersebut biasanya terdiri dari berbagai macam makanan dan hasil bumi yang dianggap memiliki makna spiritual, seperti nasi tumpeng, buah-buahan, dan kue-kue tradisional. Sesaji tersebut diletakkan di tempat yang dianggap keramat di sekitar pantai atau area tertentu, dengan tujuan diberikan keselamatan para nelayan dan masyarakat sekitar.
Genduri Sebagai Ungkapan Syukur dan Berbagi
Setelah pemberian sesaji kepada penunggu laut, warga melanjutkan dengan genduri atau kondangan. Genduri ini merupakan acara kumpul-kumpul yang melibatkan seluruh masyarakat sekitar, di mana mereka berbagi makanan dan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan. Dalam acara genduri ini, doa bersama dipanjatkan untuk memohon keselamatan, rezeki yang melimpah, serta perlindungan dari bencana.
Masyarakat sekitar dengan penuh khidmat berkumpul di lokasi yang telah ditentukan, biasanya di sekitar pantai atau balai desa. Acara genduri ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga, saling berbagi, dan menjaga kekompakan dalam kehidupan sosial.
Melestarikan Tradisi yang Sudah Ada Sejak Nenek Moyang
Pentingnya menjaga kelestarian tradisi ini tidak hanya menjadi kewajiban bagi warga setempat, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama untuk mewariskan kearifan lokal kepada generasi mendatang. Tradisi Nyadran di Pantai Sembukan menjadi simbol dari kekuatan kebersamaan dan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan. Masyarakat setempat meyakini bahwa dengan melaksanakan ritual ini, mereka dapat menjaga keseimbangan alam dan mendapatkan perlindungan serta rezeki dari laut selatan.
Melalui upacara Nyadran ini, masyarakat di Kecamatan Paranggupito tidak hanya menunjukkan rasa syukur atas anugerah yang diterima, tetapi juga menjaga dan mengingat pentingnya tradisi nenek moyang yang telah diwariskan turun-temurun. Acara ini menjadi momen yang sangat berarti, tidak hanya bagi warga sekitar, tetapi juga bagi siapa saja yang ikut serta dalam acara tersebut.
Nyadran atau Genduri di Pantai Sembukan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, adalah sebuah tradisi yang memperlihatkan betapa pentingnya rasa syukur dan hubungan harmonis antara manusia dan alam.
Meskipun telah berlangsung turun-temurun, tradisi ini tetap lestari hingga saat ini, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat pesisir selatan Jawa.
Dengan menjaga dan melestarikan tradisi seperti Nyadran, diharapkan dapat memberikan keberkahan dan kebahagiaan bagi seluruh warga, serta menjadi warisan budaya yang berharga untuk generasi mendatang.(Ady / Cahyospirit )
Posting Komentar untuk "Tradisi Nyadran di Pantai Sembukan: Menjaga Kearifan Lokal di Pesisir Selatan Wonogiri"