Jalan nanjak dan tikungan tajam
Wonogiri MR– Sebuah jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Tirtomoyo dengan Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, semakin dikenal sebagai jalur yang sangat ekstrem dan berbahaya.
Jalan yang dikenal dengan nama Tunggangan ini kini menjadi perhatian banyak pengguna aplikasi Google Maps. Bagi mereka yang mengandalkan peta digital tersebut, jalan ini sering kali muncul sebagai rute yang disarankan meskipun kondisi jalannya sangat menantang.
Jalan Tunggangan memiliki karakteristik yang tidak biasa: sangat sempit, dengan bahu jalan yang dikelilingi oleh tebing dan jurang yang terjal. Selain itu, tanjakan dan turunan di jalan ini mencapai kemiringan sekitar 60 hingga 40 derajat, menjadikannya sangat berbahaya, terutama bagi pengendara yang tidak familiar dengan medan tersebut.
Secara administratif, jalan ini terbagi menjadi dua wilayah: bagian utara terletak di Kecamatan Jatiroto, sedangkan bagian selatannya berada di Kecamatan Tirtomoyo.
Meskipun jalan ini dikenal oleh warga setempat, banyak pengendara luar daerah yang terjebak di jalur ini karena mengikuti petunjuk dari Google Maps. Seiring dengan semakin seringnya kecelakaan yang terjadi di sana, muncul sebuah inisiatif dari warga setempat untuk membantu mengurangi risiko kecelakaan.
Paryanto, seorang pria berusia 60 tahun yang merupakan warga Dusun Ngelorog, Desa Genengharjo, Kecamatan Tirtomoyo, merasa prihatin dengan seringnya terjadi kecelakaan di jalan Tunggangan,Selasa(27/01/3025).
Dengan tekad yang kuat, ia pun berinisiatif untuk menjadi relawan yang mengatur lalu lintas di jalur tersebut. Paryanto tidak sendirian dalam misinya. Ia dibantu oleh tiga anggota lainnya, yaitu Agus (26 tahun), Eko (37 tahun), dan Aji (22 tahun), yang juga berasal dari Dusun Ngelorog, Desa Genengharjo. Mereka bersama-sama berusaha meminimalisir kecelakaan dan memberikan bantuan kepada pengendara yang kesulitan melanjutkan perjalanan.
Menurut keterangan dari Paryanto yang disampaikan melalui istrinya, Katni (40 tahun), yang diwawancarai oleh Koran Media Rakyat.com, tujuan mereka adalah untuk membantu pengendara yang tidak tahu menahu tentang kondisi jalur ini. "Saya merasa prihatin melihat banyaknya korban di jalan ini, apalagi bagi mereka yang hanya mengandalkan Google Maps, yang belum tentu mengetahui medan di sini," kata Katni.
Selain mengatur lalu lintas dan membuka tutup jalan, komunitas peduli jalan Tunggangan ini juga membantu pengendara yang terjebak di tengah perjalanan. Mereka bahkan menjadi driver pengganti bagi kendaraan yang sudah mencapai titik tertentu dan tidak berani melanjutkan perjalanan karena kondisi jalannya yang ekstrem. "Saya harus bisa mengendarai berbagai macam kendaraan," ujar Eko, salah satu relawan yang membantu mengemudikan kendaraan yang tidak mampu melanjutkan perjalanan.
Komunitas ini juga memiliki sebuah grup WhatsApp yang digunakan untuk saling berkoordinasi, terutama bagi mereka yang melintas pada malam hari. Grup ini memiliki sekitar 300 anggota, sebagian besar adalah pengendara yang sudah terbiasa melintasi jalur Tunggangan. "Jadi, kalau ada yang mengalami kendala atau mogok, bisa langsung minta pertolongan di grup WhatsApp ini," kata Aji, salah satu relawan. Aktivitas komunitas dimulai setiap hari pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB, dengan pemantauan melalui grup WhatsApp bagi pengendara yang melewati jalur tersebut pada malam hari.
Inisiatif yang digagas oleh Paryanto dan tim relawannya ini mendapatkan sambutan positif dari pihak-pihak terkait di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Tirtomoyo dan Kecamatan Jatiroto. Mereka berharap dengan adanya bantuan dari relawan ini, kecelakaan di jalan Tunggangan bisa berkurang, dan para pengendara yang melintas dapat lebih waspada terhadap bahaya yang mengintai.
Dengan kondisi jalan yang ekstrem dan tantangan yang dihadapi oleh para pengendara, keberadaan relawan seperti Paryanto dan timnya sangat membantu dalam meningkatkan keselamatan di jalur ini. Bagi masyarakat yang hendak melintasi jalan Tunggangan, disarankan untuk lebih berhati-hati dan mengikuti petunjuk dari komunitas relawan agar perjalanan dapat berlangsung dengan lebih aman.(Maryoto / Cahyospirit )
Posting Komentar untuk "Misteri Jalan Ekstrem di Wonogiri Jadi Rekomendasi Google Maps, Banyak Pengguna Terjebak dan Terjadi Kecelakaan"