Sukoharjo MR – Di Kabupaten Sukoharjo, penanaman dengan menggunakan sistem screen house mulai diterapkan pada tahun 2024. Tiga unit budidaya sayur dan buah yang memanfaatkan teknologi ini tersebar di dua lokasi, yakni di Desa Kadilangu, Kecamatan Baki dan Desa Kragilan, Kecamatan Mojolaban untuk budidaya sayur, serta di Gedung Winong, Kecamatan Nguter untuk budidaya buah , Selasa (17/12/2024).
Hari ini, para pembudidaya berkumpul untuk mengikuti sesi pelatihan yang memberikan pemahaman tentang berbagai aspek penting dalam budidaya menggunakan sistem screen house. Mereka mendapatkan informasi mengenai teknik persemaian, penanganan hama dan penyakit, serta pemasaran hasil pertanian.
Hadi Pramono, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, menjelaskan bahwa teknik budidaya dengan menggunakan sistem screen house memerlukan pengetahuan dan perawatan khusus. "Dalam budidaya dengan sistem ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama dalam proses persemaian.
Bibit tanaman harus disemai dengan cara khusus agar tidak terpapar sinar matahari langsung, yang bisa merusak pertumbuhannya," kata Hadi.
Menurut Hadi, biji tanaman baru bisa dipindahkan ke dalam pot setelah berumur sekitar 40 hari. Untuk jenis tanaman seperti selada, proses budidayanya membutuhkan waktu sekitar 40 hari, sementara untuk melon, waktu yang dibutuhkan lebih lama.
Salah satu poin penting yang dijelaskan dalam pelatihan ini adalah pentingnya mengikuti standar operasional prosedur (SOP) dalam budidaya screen house.
Hal ini sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan budidaya dan kualitas hasil pertanian yang optimal. "Karena kondisi lingkungan dalam screen house yang sangat terkendali, setiap orang yang datang ke lokasi harus steril.
Oleh karena itu, kami telah menyediakan ruang khusus yang digunakan untuk menjaga kebersihan dan menghindari kontaminasi yang bisa mempengaruhi tanaman," tambah Hadi.
Pelatihan ini juga dihadiri oleh lima kelompok tani yang menerima bantuan dari pemerintah. PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) dari masing-masing kecamatan turut serta dalam kegiatan ini untuk memberikan pendampingan lebih lanjut kepada para petani.
Selain sebagai sesi pelatihan, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan antar kelompok tani. Para pembudidaya yang sudah lebih dahulu memanfaatkan sistem screen house bisa berbagi tips dan trik tentang cara merawat tanaman di dalam sistem ini. Mereka juga saling berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi dalam penerapan teknologi ini.
Kegiatan monitoring dan sharing antar kelompok tani diharapkan dapat mendorong para petani untuk lebih memahami cara kerja screen house dan mengoptimalkan hasil budidaya mereka. Dengan adanya tim agronomi yang bertugas sebagai penyedia pengetahuan teknis, para petani diharapkan bisa lebih percaya diri dalam mengelola usaha pertanian modern ini.
Banyak petani yang merasa terbantu dengan adanya penerapan sistem screen house ini. Dengan teknologi ini, mereka dapat menanam tanaman di lingkungan yang lebih terkendali dan terlindung dari hama serta faktor cuaca ekstrem. Keberhasilan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kualitas hasil yang dapat dipasarkan.
Hadi Pramono juga mengungkapkan bahwa sistem screen house tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga membuka peluang bagi petani untuk memasarkan produk mereka dengan harga yang lebih kompetitif. "Dengan hasil yang lebih baik dan produk yang lebih terjamin kualitasnya, para petani bisa memperoleh harga yang lebih menguntungkan di pasaran," ujarnya.
Penanaman sistem screen house ini merupakan langkah maju dalam upaya mengembangkan pertanian di Kabupaten Sukoharjo. Dengan pemanfaatan teknologi yang tepat dan dukungan penuh dari pemerintah serta kolaborasi antar kelompok tani, diharapkan sektor pertanian di wilayah ini dapat berkembang lebih pesat dan memberi manfaat yang besar bagi perekonomian masyarakat setempat.( Aulia / Cahyospirit )
Posting Komentar untuk "Penanaman Sistem Screen House di Sukoharjo: Meningkatkan Produktivitas Pertanian dengan Teknologi Modern"