pengetahuan dalam pelatihan pembuatan jahe serbuk
Wonogiri – Ibu Tuni Suwarno, seorang wanita tangguh asal Kecamatan Karangtengah, berbagi pengetahuan dalam pelatihan pembuatan jahe serbuk yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk dan kesejahteraan pelaku usaha. Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru kepada peserta, tetapi juga menginspirasi pelaku usaha lain untuk memanfaatkan potensi jahe dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Potensi usaha jahe serbuk dinilai sangat besar, terutama dengan harga bahan baku jahe emprit yang saat ini berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 24.000 per kilogram. Dalam pelatihan tersebut, Ibu Tuni menjelaskan langkah-langkah sederhana namun efektif untuk mengolah jahe menjadi serbuk instan, menggunakan bahan utama berupa 1 kg jahe emprit, 1 kg gula pasir, dan 1 liter air. Proses pembuatan mencakup pencucian, pemarutan, perebusan, hingga pengemasan yang menarik agar sesuai dengan target pasar.
Sesi foto bersama setelah pelatihanIbu Tuni juga menekankan beberapa hal penting dalam proses pembuatan jahe serbuk, seperti pemilihan bahan baku berkualitas, pengendalian suhu yang tepat selama produksi, serta teknik pengadukan yang benar. Ia berbagi pengalaman tentang tantangan yang dihadapi di awal produksi, hingga akhirnya kegigihannya membuahkan hasil dan menginspirasi banyak orang.
Pelatihan ini mendapat respon positif dari peserta, salah satunya Pak Okto yang datang dari Solo. Ia tergerak mengikuti pelatihan setelah melihat brosur kegiatan, dan melihat potensi besar dalam mengolah jahe menjadi serbuk yang dapat meningkatkan nilai jual produk pertanian. Hal senada juga disampaikan oleh Bu Rosiana, yang baru pertama kali mengikuti pelatihan ini. Ia merasa senang dengan suasana yang ramah dan penuh diskusi.
Keberadaan wadah seperti Asia Council for Small Business (ACSB) sangat diharapkan dapat mempererat kolaborasi antar pelaku usaha dan memberikan dampak positif dalam pengembangan usaha kecil dan menengah. Publikasi yang lebih luas untuk kegiatan seperti ini juga diharapkan dapat menjangkau lebih banyak orang dan memberikan manfaat yang lebih besar.
Dengan adanya pelatihan ini, para petani dapat menjadi pemasok bahan baku, sementara pelaku usaha lainnya memproduksi dan memasarkan produk jahe serbuk. Peserta juga didorong untuk memulai pemasaran di lingkungan sekitar dan merambah pasar online dengan strategi promosi yang menarik. Pelatihan ini membuktikan bahwa inovasi sederhana dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi produk lokal dan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(Fery Yelyanto/ Cahyospirit )
Posting Komentar untuk "Pelatihan Pembuatan Jahe Serbuk Tingkatkan Nilai Tambah Produk dan Kesejahteraan Pelaku Usaha"