Wonogiri MR– Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Kelurahan Wuryorejo menggelar sebuah festival yang cukup unik dan meriah pada hari Rabu (18 /12/2024).
Acara ini mengusung tema "Jangan Lombok," sebuah menu kuliner khas yang familiar di kalangan masyarakat, khususnya di warung makan sekitar Wonogiri. Festival ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar warga, serta memberikan apresiasi kepada para ibu atas peran penting mereka dalam keluarga dan masyarakat.
Gunarti Subur, SE., MM., selaku Lurah Wuryorejo, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk peringatan Hari Ibu, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat hubungan antar warga Kelurahan Wuryorejo, terutama dalam memperkuat silaturahmi di antara sesama ibu rumah tangga.
"Acara ini diadakan sebagai bagian dari peringatan Hari Ibu dan untuk mempererat silaturahmi antar warga, khususnya di Kelurahan Wuryorejo. Menu Jangan Lombok dipilih karena sangat familiar di kalangan masyarakat dan menggunakan bahan-bahan yang mudah dijangkau. Selain itu, jangan lombok merupakan salah satu menu yang selalu ada di warung makan, sehingga kegiatan ini menjadi sangat relevan dan menyenangkan bagi semua," ujar Gunarti.
Ia juga berharap bahwa kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan, bahkan di tahun depan, dengan konsep yang lebih meriah dan menu yang lebih khas lagi, sehingga bisa membawa kebahagiaan lebih banyak bagi masyarakat.
Ibu Susi, salah satu peserta yang ikut dalam festival tersebut, mengungkapkan kebahagiaannya atas diselenggarakannya acara ini. Menurutnya, meskipun kegiatan ini berskala kelurahan, ia sangat senang karena dapat berpartisipasi dalam suasana yang hangat dan penuh keceriaan.
"Saya sangat senang sekali bisa ikut berpartisipasi dalam acara ini. Bukan hanya memasak bersama, tetapi juga bisa berpakaian kebaya yang sangat khas dalam memperingati Hari Ibu.
Selain itu, saya juga dapat bertemu dengan banyak ibu dari berbagai RT di Wuryorejo. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga untuk mempererat hubungan antar ibu-ibu di kelurahan ini," ujar Ibu Susi dengan penuh semangat.
Festival ini juga dihadiri oleh banyak ibu rumah tangga dari berbagai RT yang saling berbagi kebahagiaan, serta menunjukkan kreativitas mereka dalam menyajikan berbagai macam hidangan berbahan dasar "Jangan Lombok." Sebagian besar peserta tampak bersemangat dalam memasak bersama, sambil menikmati suasana kekeluargaan yang terjalin erat di antara mereka.
Tak hanya berfokus pada menu Jangan Lombok, festival ini juga menampilkan berbagai tradisi dan budaya lokal, seperti lomba memasak dengan tema khas daerah. Meskipun menu utama tetap bertemakan Jangan Lombok, para peserta juga menunjukkan variasi dalam cara penyajiannya. Hal ini mencerminkan kreativitas dan keberagaman yang ada di masyarakat Wuryorejo.
Acara ini turut dimeriahkan dengan penampilan ibu-ibu yang mengenakan kebaya tradisional. Pakaian kebaya yang dikenakan oleh para peserta menjadi simbol rasa hormat dan penghargaan terhadap Hari Ibu.
Melalui acara ini, warga Kelurahan Wuryorejo berharap agar semangat peringatan Hari Ibu semakin meningkat setiap tahunnya. Gunarti Subur, SE., MM. mengungkapkan bahwa tahun depan mereka berencana untuk menghadirkan acara yang lebih besar, lebih meriah, dan tentunya lebih melibatkan masyarakat dalam berbagai aspek.
"Semoga acara seperti ini dapat menjadi contoh bagi kelurahan lainnya, dan kita berharap dapat merayakan Hari Ibu yang lebih meriah lagi di tahun depan dengan menu-menu khas yang lebih bervariasi," tutup Gunarti dengan penuh harapan.
Acara Festival Jangan Lombok ini berhasil menciptakan suasana kebersamaan dan kebahagiaan yang luar biasa di Kelurahan Wuryorejo, memperlihatkan betapa pentingnya peran ibu dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Diharapkan, acara semacam ini bisa terus berkembang dan menjadi tradisi yang tak terlupakan di setiap peringatan Hari Ibu.(Agung / Cahyospirit )
Posting Komentar untuk "Festival Jangan Lombok di Kelurahan Wuryorejo Wonogiri Meriahkan Peringatan Hari Ibu"