Karawitan dan Jathilan menghibur penonton Festival jenang dan srawung budaya
Klaten MR - Desa Kalikotes, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, menggelar Festival Jenang dan Srawung Budaya yang memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan merayakan budaya lokal, serta meningkatkan kebersamaan dan semangat gotong royong di kalangan masyarakat setempat. Kepala Desa Kalikotes, Pak Ponidi, menyampaikan bahwa festival ini menjadi momen penting untuk merayakan keberhasilan dalam menjalankan pemerintahan desa, sekaligus memberikan apresiasi kepada warga.
Festival ini mengusung konsep yang unik, dengan jenang (makanan tradisional khas Kalikotes) sebagai salah satu daya tarik utamanya. Sebanyak seratus kader PKK dan Posyandu di setiap RW yang ada di desa Kalikotes dilibatkan dalam pembuatan jenang. Totalnya, sekitar 1000 jenang cup disiapkan dan dibagikan secara gratis kepada warga yang hadir di acara tersebut. Pak Ponidi menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan semangat kepada ibu-ibu di desa, sekaligus sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan desa yang berjalan dengan baik.
“Jenang ini tidak hanya sebagai simbol makanan, tapi juga simbol kebersamaan dan semangat gotong royong ibu-ibu di desa kami. Setiap tahun, kami berharap kegiatan ini semakin mempererat hubungan antarwarga,” ujar Pak Ponidi.
Selain jenang, festival ini juga menampilkan berbagai pertunjukan budaya, salah satunya adalah penampilan kerawitan anak-anak SD yang tersebar di wilayah Kecamatan Kalikotes. Kerawitan ini mengusung kreasi baru yang diharapkan dapat membangkitkan rasa cinta budaya di kalangan generasi muda. Para pelajar dari berbagai sekolah dasar ini tampil dengan semangat dan kreativitas, memperlihatkan bahwa budaya tradisional masih relevan dan dapat dijaga oleh anak-anak muda.
Selain itu, festival ini juga menampilkan kesenian Jatilan yang melibatkan warga setempat sebagai pemainnya. Jatilan adalah salah satu seni tradisional yang menjadi ciri khas daerah ini, dan kali ini, pertunjukan ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan dan kerukunan di masyarakat. Penampilan ini menggambarkan semangat gotong royong dan kerjasama, dua nilai yang dijunjung tinggi di Desa Kalikotes.
Festival Jenang dan Srawung Budaya kali ini mengusung tema “Hanjayeng Bawono”, yang memiliki makna penting dalam upaya melestarikan dan mengembangkan budaya lokal. Tema ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi anak-anak muda di Kalikotes untuk lebih mencintai budaya mereka sendiri dan menjaga warisan leluhur agar tetap hidup dan berkembang di tengah perkembangan zaman.
Pak Ponidi juga menambahkan, dengan melibatkan anak-anak muda dan warga desa dalam kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya budaya sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial dan menciptakan kerukunan. “Kami berharap festival ini bisa menjadi alat yang efektif dalam menjalin silaturahmi, memperkuat rasa kebersamaan, dan menjadi bagian dari identitas budaya Desa Kalikotes,” ujarnya.
Jenang, sebagai salah satu makanan khas Kalikotes, juga diharapkan bisa menjadi salah satu ikon desa yang dapat dikenalkan lebih luas. Pak Ponidi berharap, selain menjadi bagian dari acara festival, jenang juga bisa dijadikan oleh-oleh yang bisa dibawa pulang oleh para pengunjung dari luar desa. Dengan begitu, jenang bisa menjadi daya tarik wisata yang mendukung sektor pariwisata desa Kalikotes.
“Ke depan, kami berharap jenang bisa dikenal lebih luas, tidak hanya sebagai makanan tradisional, tetapi juga sebagai ikon khas Kalikotes. Ini menjadi langkah awal dalam mempromosikan desa kami sebagai desa wisata yang memiliki potensi budaya yang kaya,” terang Pak Ponidi.
Melalui kegiatan ini, Desa Kalikotes berharap dapat terus berkembang sebagai desa wisata yang tidak hanya menarik pengunjung, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di dalam masyarakat. Festival Jenang dan Srawung Budaya menjadi momentum penting untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal, serta memperkenalkan Desa Kalikotes sebagai destinasi wisata yang kaya akan tradisi dan budaya.
Pak Ponidi menutup pernyataannya dengan harapan bahwa kegiatan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang, tidak hanya bagi masyarakat desa, tetapi juga bagi generasi penerus yang akan datang. “Kami ingin Festival Jenang dan Srawung Budaya ini tidak hanya menjadi acara tahunan, tetapi juga menjadi pendorong bagi masyarakat untuk lebih cinta terhadap budaya, menjaga kerukunan, dan bersama-sama membangun desa menjadi lebih sejahtera,” tutupnya.(Aulia / Cahyospirit )
Posting Komentar untuk "Festival 1000 Jenang dan Srawung Budaya Desa Kalikotes: Memperkenalkan Warisan Budaya dan Meningkatkan Semangat Kebersamaan"