Banten MR – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pandeglang sejak Senin, 2 Desember 2024, mengakibatkan banjir hebat di 16 kecamatan. Banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi dan meluapnya sejumlah sungai ini telah menyebabkan ribuan warga terdampak. Meskipun sebagian besar wilayah sudah mulai surut, dampak bencana ini masih terasa di beberapa daerah yang hingga kini masih terendam air.
Banjir di Pandeglang terjadi sejak pukul 07.00 WIB pada hari Senin, akibat hujan lebat yang terjadi sepanjang malam. Akibatnya, sejumlah sungai di kabupaten tersebut meluap dan merendam pemukiman warga di 16 kecamatan, dengan lebih dari 3.600 kepala keluarga (KK) atau sekitar 10.910 jiwa terdampak.
Kecamatan yang terparah terdampak adalah Kecamatan Cikeuesik, yang mencakup 10 desa, diikuti oleh Kecamatan Sobang dan Kecamatan Pagelaran. Beberapa desa lainnya yang juga terendam antara lain Desa Cibingbin di Kecamatan Cibaliung, Desa Kedugareng di Kecamatan Labuan, dan Desa Pasir Durung di Kecamatan Sindangresmi. Selain itu, banjir juga melanda beberapa kelurahan di Kecamatan Majasari dan Banjar.
Bencana banjir ini juga merenggut dua nyawa, yaitu Toni, seorang warga yang terperosok dalam banjir, dan Nasih binti Nasir, seorang wanita berusia 70 tahun yang meninggal akibat cuaca ekstrem. Selain itu, sebanyak 3.694 rumah terdampak, dengan sebagian besar mengalami kerusakan akibat terendam air dalam waktu yang cukup lama.
Hingga saat ini, tercatat sekitar 232 KK mengungsi ke sejumlah tempat yang lebih aman, seperti di Kecamatan Pagelaran, Angsana, dan Kecamatan Sobang. Pemerintah setempat bersama dengan tim BPBD Kabupaten Pandeglang terus melakukan koordinasi untuk memastikan penanganan yang cepat dan tepat. Sejumlah posko pengungsian telah dibuka di beberapa desa, seperti di SDN 4 Pagelaran dan Tegal Jambu, untuk menampung warga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Tim SAR juga terus melakukan upaya penyelamatan dan pendistribusian bantuan kepada warga yang membutuhkan, sementara bantuan logistik dan makanan siap saji terus disalurkan. Pihak BPBD mengimbau agar warga tetap waspada, karena hujan deras diperkirakan akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan, berdasarkan prediksi dari BMKG.
Per 4 Desember 2024, sebagian besar wilayah yang terdampak banjir mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Desa Cibingbin di Kecamatan Cibaliung dan Desa Cibarani di Kecamatan Cisata sudah mulai surut. Namun, masih ada dua kecamatan yang hingga kini terendam air.
Beberapa kebutuhan mendesak di lapangan saat ini antara lain perahu karet untuk evakuasi, logistik, sembako, dan makanan siap saji. Tim BPBD Kabupaten Pandeglang juga terus melakukan pemantauan ke lokasi-lokasi terdampak untuk memastikan penanganan yang lebih baik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, bersama dengan relawan dan berbagai lembaga kemanusiaan, terus melakukan berbagai upaya pemulihan pasca-bencana. Pemerintah daerah berharap bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat, lembaga kemanusiaan, maupun masyarakat luas, akan mempercepat proses pemulihan dan mengurangi dampak lebih lanjut.
Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat agar selalu mengikuti informasi dari BMKG dan BPBD untuk mengantisipasi kemungkinan cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung.( Eko Tito / Cahyospirit ).
Posting Komentar untuk "Banjir dan Cuaca Ekstrem Landa Kabupaten Pandeglang, 16 Kecamatan Terdampak"