Wonogiri MR – Musim tanam pertama telah tiba, dan kebutuhan akan pasokan air untuk irigasi lahan pertanian menjadi sangat mendesak. Salah satu sarana utama yang menyuplai air untuk pertanian di wilayah Kecamatan Batuwarno dan sekitarnya adalah DAM Balong yang terletak di Dusun Sukosari, Desa Kudi,Kecamatan Batuwarno,kabupaten Wonogiri.
Untuk memastikan kelancaran distribusi air, saat ini dilakukan perbaikan pada pintu air DAM Balong yang diharapkan dapat mengatasi masalah kelangkaan air yang sering terjadi saat musim tanam.
DAM Balong, yang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda, memiliki peran vital bagi irigasi di wilayah ini. Keberadaan DAM ini mengairi hamparan lahan pertanian yang luas di delapan desa yang tersebar di tiga kecamatan. Petani dari delapan desa ini sangat bergantung pada aliran air dari DAM Balong untuk kelangsungan usaha pertanian mereka.
Musim tanam pertama merupakan periode krusial bagi petani di wilayah tersebut, di mana mereka sangat membutuhkan ketersediaan air yang cukup untuk mengairi sawah mereka. Tanpa pasokan air yang lancar, proses pertanian akan terhambat, yang pada gilirannya dapat mengancam ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
Oleh karena itu, perbaikan pintu air DAM Balong sangat penting untuk memastikan kelancaran distribusi air yang merata ke seluruh lahan pertanian.
Salah satu anggota Karang Taruna Citra Sari Dusun Sukosari, Desa Kudi, yang juga terlibat dalam perawatan DAM Balong, menyatakan pentingnya menjaga dan merawat fasilitas ini. "Kami selalu merawat DAM Balong ini karena begitu pentingnya untuk sarana pertanian dan juga merupakan warisan dari masa penjajahan Belanda. DAM Balong bukan hanya sekadar sarana irigasi, tetapi juga bagian dari sejarah kami yang harus dijaga kelestariannya," ungkapnya ,Senin(25/11/2024).
Perbaikan yang tengah dilakukan saat ini mencakup renovasi pada tiga pintu air irigasi utama serta satu pintu pembuangan air. Pintu-pintu air ini sangat penting untuk mengatur aliran air dari DAM Balong ke lahan pertanian. Renovasi dilakukan oleh pihak yang memiliki pengalaman dalam bidang konstruksi pintu air dan irigasi, guna memastikan kualitas dan ketahanannya dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Proses renovasi ini juga didukung oleh Komunitas Relawan Independen ( KRI ) yang terdiri dari enam personil. Komunitas ini membantu dalam berbagai aspek pekerjaan, mulai dari pengangkutan material hingga proses pemasangan pintu air yang baru. Mereka bekerja secara gotong-royong bersama warga setempat untuk memastikan proyek perbaikan ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
"Sebagai relawan, kami merasa bangga bisa berkontribusi dalam perbaikan pintu air DAM Balong ini. Kami berharap setelah selesai, saluran irigasi dapat berjalan dengan lancar dan petani tidak lagi kekurangan air saat musim tanam," kata salah satu relawan KRI yang terlibat dalam perbaikan.
Dengan selesainya renovasi pintu air ini, diharapkan aliran air dari DAM Balong dapat lebih lancar dan efektif dalam mendukung kebutuhan irigasi pertanian di wilayah tersebut.
Warga dan petani sangat berharap bahwa perbaikan ini dapat mengurangi masalah kekurangan air yang sering terjadi di musim tanam pertama. Selain itu, pemeliharaan dan renovasi DAM Balong ini juga diharapkan dapat meningkatkan keberlanjutan pertanian di daerah tersebut dalam jangka panjang.
Perbaikan ini tidak hanya menyelesaikan masalah ketersediaan air untuk irigasi, tetapi juga merupakan upaya untuk menjaga kelestarian warisan sejarah yang ada.
Masyarakat, khususnya petani, menyadari bahwa peran DAM Balong sangat besar bagi kehidupan mereka, sehingga upaya perawatan dan perbaikan ini menjadi salah satu prioritas utama demi kesejahteraan bersama.
Dengan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun komunitas relawan, diharapkan perbaikan ini dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas hidup petani di delapan desa yang mengandalkan DAM Balong sebagai sumber utama irigasi. (Maryoto / Cahyospirit ).
Posting Komentar untuk "Perbaikan Pintu Air DAM Balong, Kunci Ketersediaan Air untuk Irigasi Lahan Pertanian di Delapan Desa"