Pelatihan Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Tempursari, Kec. Sidoharjo

 

      Pelatihan Desa Tangguh Bencana(Destana) 


Sidoharjo MR – Sebanyak 35 orang relawan mengikuti Pelatihan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang dilaksanakan di Desa Tempursari, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri,Kamis (14/11/2024).

 Pelatihan yang dibuka oleh Camat Sidoharjo, Bapak Sarosa, ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi bencana alam, serta memberikan pemahaman mendalam tentang mitigasi bencana dan pertolongan pertama.

                      Peserta Pelatihan 


Acara pelatihan ini menghadirkan dua narasumber yang sangat kompeten. Bapak Daryanto dari Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan materi mengenai Bantuan Hidup Dasar (BHD), sementara Bapak Richard dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengulas tentang pentingnya mitigasi bencana.



Bapak Richard menjelaskan tentang mitigasi bencana, yang menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran masyarakat. Mitigasi bertujuan untuk mengenali dan mengurangi risiko bencana, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya yang ada, serta mempersiapkan rencana penanggulangan bencana.


Mitigasi bencana sendiri terbagi dalam empat kategori waktu, yakni kegiatan sebelum, saat, setelah, dan pasca bencana. Tujuan utama dari mitigasi adalah untuk meminimalisir dampak bencana, memperbaiki infrastruktur, dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.


Dalam sesi yang dipandu oleh Bapak Daryanto, para peserta dilatih untuk memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada korban yang mengalami henti napas atau henti jantung. Teknik ini, yang dapat dilakukan oleh siapa saja, merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menyelamatkan nyawa.

 Beberapa langkah BHD yang diajarkan meliputi memastikan lingkungan aman, memeriksa respons korban, melakukan kompresi dada, serta memberikan napas buatan dengan teknik yang benar.

 Daryanto menegaskan pentingnya memulai tindakan secepat mungkin, karena dalam waktu enam menit otak dan jantung korban bisa mengalami kerusakan permanen.


Pada kesempatan tersebut, Camat Sidoharjo Bapak Sarosa mengingatkan kepada seluruh peserta pelatihan untuk selalu sigap dan siap memberikan pertolongan, baik dalam menghadapi bencana alam maupun kecelakaan di jalan.

 Beliau juga mengimbau agar seluruh masyarakat, termasuk para relawan, meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kelestarian alam. 

Camat Sidoharjo menekankan bahwa sebagai relawan, mereka memiliki tanggung jawab lebih besar dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat. Selain itu, beliau mengajak semua pihak untuk menjaga lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan gemar menanam pohon untuk mencegah bencana alam.


Sedangkan menurut Joko Susilo dari KRI (KOMUNITAS RELAWAN INDEPENDENT) mengatakan acara pelatihan ini diharapkan dapat membentuk masyarakat yang lebih tangguh dan siap dalam menghadapi berbagai ancaman bencana, serta mempererat semangat gotong royong dalam menghadapi setiap tantangan.( Eko Tito/ Cahyospirit )















Posting Komentar untuk "Pelatihan Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Tempursari, Kec. Sidoharjo"