Pagelaran Wayang Kulit Dalang Ki Warseno Slank Membawakan Lakon "Pandu Ratu" dengan Pesan Kepemimpinan yang Bijak

 

  (Limbad , Dalang Warseno slenk dan Herry Wibowo)


 Klaten MR – Sebuah acara budaya yang memukau dan penuh makna digelar pada hari Kamis (24/11/2024) di Kelurahan Joton, Kecamatan Jogonalan, Klaten, dalam rangka memperingati Hari Wayang Kulit Nasional. 

Acara ini menampilkan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Warseno Slenk yang membawakan lakon "Pandu Ratu". Sebanyak lebih dari 1400 orang hadir memeriahkan acara, yang dihadiri oleh warga setempat, berbagai komunitas seni, dan juga para tamu undangan.

     (Herry Wibowo  dan Warseno Slenk)


Menurut Herry Wibowo calon Bupati Klaten nomor urut 2, dalam wawancara mengatakan bahwa lakon Pandu Ratu mengandung pesan politik yang sangat relevan, yaitu tentang kepemimpinan yang baik. "Dalam cerita ini, kita diajarkan bahwa seorang pemimpin yang bijak akan mampu membawa kebaikan dan mengelola wilayah dengan penuh tanggung jawab. Ini adalah pelajaran penting bagi kita semua, terutama dalam konteks pemilihan pemimpin di daerah ini," ujar Herry Wibowo.



Pandu Ratu yang menjadi tema utama dalam pagelaran ini, menceritakan tentang tiga pemimpin yang saling bersaing untuk memimpin sebuah kerajaan.

 Cerita ini mengajarkan tentang kebijaksanaan dan cara memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan positif bagi rakyat. Pembelajaran dari lakon ini diharapkan dapat memberi inspirasi kepada masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan bersama.

         (Penonton dan Relawan )


Acara ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat dari Joton, tetapi juga dari berbagai daerah sekitar Jogonalan. Selain warga, juga hadir relawan dari berbagai komunitas seperti ,Anak Jendral, HW Mania, Sahabat Jendral, Sedulur Jendral, SH Terate ,IKS Kera Sakti, PP Polri, serta tokoh masyarakat, tokoh seni budaya, dan berbagai relawan lainnya. Keberagaman tamu yang hadir mencerminkan semangat kebersamaan dalam melestarikan seni budaya tradisional.

Sebagai bagian dari dukungan terhadap ekonomi lokal, acara ini juga memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk membuka lapak dan berjualan di sekitar lokasi pagelaran.

 Ini menjadi ajang yang tepat bagi warga untuk mempromosikan produk-produk lokal, mulai dari makanan, kerajinan tangan, hingga barang-barang seni tradisional. Keberadaan UMKM di acara ini turut memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat.


Herry Wibowo juga menyampaikan harapannya agar kesenian wayang kulit, yang merupakan warisan budaya leluhur, dapat terus dilestarikan dan berkembang di Klaten. "Di Klaten banyak dalang-dalang hebat yang perlu kita dukung dan bantu. Dengan acara seperti ini, semoga seni wayang kulit dapat semakin menggelora dan dikenal oleh generasi muda," ujarnya.

Dalam kegiatan ini ada sejumlah hadiah doorprize untuk memeriahkan acara. Doorprize yang disediakan antara lain sepeda gunung, bedcover, alat elektronik, dan berbagai hadiah menarik lainnya yang tentunya menambah keceriaan peserta yang hadir.


Acara ini semakin meriah dengan kehadiran Mr. Limbad artis ibukota sekaligus pesulap terkenal yang turut hadir dalam undangan. Kehadiran Mr. Limbad semakin menambah daya tarik acara ini dan menjadi salah satu highlight yang dinanti-nanti oleh para penonton.

Dalam acara yang berlangsung hingga larut malam itu, Herry Wibowo kembali menekankan pentingnya pelestarian seni budaya, khususnya wayang kulit, sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan bangsa. "Wayang kulit adalah salah satu bentuk seni yang sangat kaya akan nilai-nilai filosofi dan moral. Kita harus menjaga dan melestarikannya agar tetap hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat," tambahnya.


Dengan berakhirnya pagelaran tersebut, diharapkan masyarakat Klaten, khususnya warga Joton, semakin mencintai dan mengapresiasi seni tradisional seperti wayang kulit. 

Selain itu, acara ini juga memberikan pesan penting tentang kepemimpinan yang baik dan tanggung jawab dalam mengelola sebuah wilayah, yang menjadi bagian dari semangat pembangunan Klaten ke depan.


Secara keseluruhan, acara pagelaran wayang kulit ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi yang memperkaya wawasan budaya dan politik masyarakat. Semoga acara seperti ini bisa terus dilaksanakan, memberikan manfaat, dan menginspirasi generasi muda untuk melestarikan budaya asli Indonesia.(Aulia /Cahyospirit )

Posting Komentar untuk "Pagelaran Wayang Kulit Dalang Ki Warseno Slank Membawakan Lakon "Pandu Ratu" dengan Pesan Kepemimpinan yang Bijak"