Live In Siswa SMA Katolik Mater Dei Pamulang Selatan Banten diDesa Serut, Klaten: Melestarikan Tradisi Batik Tulis dan Menumbuhkan Toleransi Sosial

  

                  Peserta Live In


Klaten MR — Sebanyak 161 siswa kelas 11 dari SMA Katolik Mater Dei Pamulang Selatan, Banten, sedang mengikuti kegiatan live in yang berlangsung di Desa Serut, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 15 November 2024 ini merupakan bagian dari agenda tahunan yang telah menjadi tradisi di sekolah tersebut.

          Saat Latihan Membatik 


Tujuan utama dari kegiatan live in ini adalah untuk memperkenalkan dan melestarikan seni budaya lokal, terutama batik tulis, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap produk lokal di kalangan generasi muda. 

Para peserta tidak hanya belajar tentang proses pembuatan batik tulis yang rumit, tetapi juga diajak untuk lebih mengenal cara hidup masyarakat desa yang kental dengan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan.

            Ibu Tuti Kepala Sekolah


"Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung bagi siswa untuk dapat memahami dan mencintai produk lokal, seperti batik tulis yang menjadi warisan budaya Indonesia. 

Kami berharap anak-anak dapat belajar untuk lebih menghargai kerajinan tangan lokal yang kaya nilai seni dan budaya," ujar Kepala Sekolah SMA Katolik Mater Dei Pamulang Selatan, Ibu Tuti, yang turut mendampingi kegiatan live in ini.


Selain belajar mengenai batik tulis, para siswa juga ditempatkan dalam lingkungan kehidupan masyarakat desa untuk beberapa hari. Mereka tinggal bersama warga di Desa Serut dan sekitar Kecamatan Bayat, di mana mereka diajarkan tentang nilai-nilai kehidupan yang sederhana namun penuh dengan kebersamaan dan toleransi.

 Kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan siswa tentang pentingnya hidup berdampingan dalam masyarakat yang beragam.


"Salah satu harapan kami adalah agar anak-anak belajar hidup lebih toleran di tengah keberagaman, baik dalam budaya, agama, maupun cara hidup masyarakat sekitar. 

Pengalaman ini diharapkan memberi mereka pemahaman yang lebih dalam mengenai kehidupan sosial dan memperkaya wawasan mereka," tambah Ibu Tuti.


Kegiatan live in ini juga memberikan kesempatan bagi para siswa untuk lebih memahami kehidupan pedesaan yang jauh berbeda dengan kehidupan kota. Selain itu, melalui interaksi langsung dengan masyarakat desa, diharapkan para peserta dapat menumbuhkan rasa empati dan saling menghormati dalam menjalani kehidupan bersama.


Kegiatan ini tidak hanya menjadi pengalaman belajar bagi para siswa, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat desa yang menjadi tempat tinggal mereka selama beberapa hari. Keberadaan para siswa di Desa Serut dan sekitarnya turut meningkatkan eksposur terhadap budaya dan potensi lokal, khususnya dalam hal batik tulis, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan dan pihak lain yang tertarik dengan produk budaya Indonesia.


"Harapan kami adalah agar desa-desa seperti Serut ini semakin dikenal dan lebih eksis dalam melestarikan tradisi budaya, serta dapat menarik perhatian lebih banyak orang untuk terlibat dalam pelestarian seni dan budaya lokal," tutup Ibu Tuti, mengakhiri wawancara.


Dengan kegiatan ini, SMA Katolik Mater Dei Pamulang Selatan tidak hanya berfokus pada pendidikan akademis, tetapi juga berkomitmen untuk mendidik siswa-siswanya menjadi generasi yang peduli terhadap pelestarian budaya dan kehidupan sosial yang lebih harmonis. Kegiatan live in ini diharapkan dapat terus berlanjut setiap tahunnya, memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.(Aulia / Cahyospirit)














Posting Komentar untuk "Live In Siswa SMA Katolik Mater Dei Pamulang Selatan Banten diDesa Serut, Klaten: Melestarikan Tradisi Batik Tulis dan Menumbuhkan Toleransi Sosial"