(Parpal Poerwanto Buka Acara)
Wonogiri MR – Suksesnya Komunitas Sastra Giri Kawedhar (KSGK) yang dipimpin oleh Parpal Poerwanto menyelenggarakan lokakarya musikalisasi geguritan di Omah KSGK, Banyak, Manjung, Kabupaten Wonogiri.
Kegiatan ini menarik minat peserta dari berbagai kalangan seniman dan penggurit di Solo Raya, dengan tujuan menghidupkan kembali tradisi geguritan melalui kolaborasi dengan musik.
(Juara 4: Gendreh, Baturetno)Mengusung tema “Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing,” lokakarya ini memberikan pelatihan teori dan praktik tentang paduan geguritan dengan alat musik tradisional, seperti gamelan dan rebana. Tiga pembicara ternama, yaitu Sosiawan Leak, Undung Wiyono, dan Sri Sugiyanto, menjadi pemandu acara yang inspiratif.
### Hasil Kejuaraan Lomba Musikalisasi Geguritan
Di sesi akhir lokakarya, lomba musikalisasi geguritan berlangsung sengit, dengan penilaian dari juri Kun Prastowo, Didit Setyo Nugroho, dan Yoga Purnama Sari. Hasil kejuaraan menunjukkan kompetisi yang ketat, di mana Cokro Kembang dari Selogiri meraih juara pertama, diikuti oleh Tirto Sumunar dari Boyolali dan Pacelathon dari Sragen. Berikut hasil lengkapnya:
1. Juara 1: Cokro Kembang, Selogiri
2. Juara 2: Tirto Sumunar, Boyolali
3. Juara 3: Pacelathon, Sragen
4. Juara 4: Gendreh, Baturetno
5. Juara 5: Tirto Sumunar
6. Juara 6: Jik Jak Jos
7. Juara 7: Greged Nada
8. Juara 8: Gita Snada
9. Juara 9: Hanacaraka
10. Juara 10: Isaku Niki
Peserta mengusulkan agar kegiatan serupa dilanjutkan, dengan klasifikasi lomba berdasarkan tingkat pendidikan, seperti SD, SMP/A, dan umum. Lokakarya ini bukan hanya ajang lomba, tetapi juga bertujuan mensosialisasikan musikalisasi geguritan kepada masyarakat, terutama di Wonogiri.
Parpal Poerwanto mengatakan bahwa tujuan menyelenggarakan acara ini adalah menghidupkan kembali kejayaan geguritan dan mencari bibit-bibit baru dalam seni ini untuk generasi muda.
Para peserta menerima pelatihan, piagam, dan hak untuk berpartisipasi dalam lomba musikalisasi geguritan yang dijadwalkan pada 26 Oktober 2024.
Dari 18 pendaftar, setiap grup mengirimkan video penampilan musikalisasi geguritan, dan penilaian dilakukan melalui sistem ‘like’ serta penilaian juri.
Acara akan dilanjutkan dengan “Panggung dan Sarasehan Budaya” pada pukul 20.00, di mana peserta dan pengunjung dapat menikmati pertunjukan dan diskusi mendalam mengenai seni geguritan di era globalisasi. Tema sarasehan adalah “Revitalisasi Seni Geguritan di Zaman Globalisasi,” dengan narasumber Drs. Budi Wahyono, M.Si., dan Drs. Bambang Karno, MH, serta moderator Teguh GW.
Acara akan dibuka dengan pembacaan geguritan oleh Parpal Poerwanto. Setiap pemenang lomba akan menerima piagam, piala, dan uang pembinaan, di mana juara pertama mendapatkan Rp 10 juta, juara kedua Rp 7,5 juta, dan juara ketiga Rp 5 juta. Untuk juara keempat hingga kesepuluh, masing-masing mendapatkan Rp 2,5 juta.
KSGK berharap kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya dalam seni geguritan dan melestarikan budaya lokal yang kaya. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan akan membuat kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan berkembang di masa mendatang.(Kmt /Cahyospirit)
Posting Komentar untuk "Komunitas Sastra Giri Kawedhar Sukses Selenggarakan Lokakarya Musikalisasi Geguritan di Wonogiri"