Wonogiri MR – Bertempat di Kabupaten Wonogiri, pada hari Sabtu pagi, digelar acara Apel Siaga Bencana yang dihadiri oleh 42 relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Wonogiri.
Acara ini dimulai pukul 07.00 WIB,Sabtu (9/11/2024) dan menjadi momen penting untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat serta relawan dalam menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi di wilayah tersebut.
Acara dibuka secara resmi oleh Sri Maryati, perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri. Dalam sambutannya, Sri Maryati mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat dalam membangun ketangguhan daerah terhadap bencana. Ia juga menekankan bahwa kesiapsiagaan yang matang akan sangat membantu dalam mengurangi risiko serta dampak yang ditimbulkan apabila terjadi bencana.
Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Bapak Trias, Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri. Bapak Trias menyoroti peran penting FPRB Wonogiri dan relawan dalam memberikan kontribusi langsung pada upaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Wonogiri. “Tugas kita semua bukan hanya untuk siap merespons ketika bencana datang, tetapi juga mempersiapkan diri agar bencana dapat diminimalisasi dampaknya.
Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis para relawan, tetapi juga memperkuat jaringan dan kolaborasi antar berbagai pihak,” ujar Trias.
Sebagai pemateri utama, Warjo, Ketua FPRB Wonogiri, menyampaikan tentang pentingnya pemetaan klaster untuk relawan FPRB di wilayah Kabupaten Wonogiri. Pemetaan klaster ini bertujuan untuk memetakan potensi bencana di masing-masing wilayah serta memperjelas peran dan tanggung jawab masing-masing relawan.
Warjo menjelaskan, dengan pemetaan yang jelas, para relawan dapat dengan cepat dan efektif merespons situasi darurat. Setiap klaster akan memiliki koordinasi yang lebih baik dalam hal distribusi sumber daya dan tenaga dalam penanggulangan bencana.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas, BPBD Wonogiri juga mengumumkan rencana untuk menyelenggarakan pelatihan bagi relawan di wilayah Kecamatan Sewonogiri.
Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat kemampuan relawan dalam menghadapi berbagai bencana, mulai dari bencana alam seperti gempa bumi, banjir, hingga kebakaran. Diharapkan, melalui pelatihan ini, relawan FPRB Wonogiri akan lebih siap dalam memberikan pertolongan pertama serta menjalankan tugas-tugas darurat dengan lebih profesional.
Di luar kegiatan pelatihan, tahun ini juga merupakan tahun yang penting bagi KRI (Komunitas Relawan Independent) Wonogiri dan Tagana Rajawali Giri. KRI Wonogiri telah melaksanakan giat terbesar mereka, yaitu pembangunan sebuah jembatan gantung yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di daerah terpencil yang sering terisolasi akibat bencana banjir atau tanah longsor. Pembangunan jembatan gantung ini diharapkan dapat mempermudah akses transportasi dan distribusi bantuan saat bencana terjadi.
Sementara itu, Tagana Rajawali Giri juga telah melaksanakan proyek penting berupa pengeboran sumber air di beberapa titik yang sebelumnya kekurangan pasokan air bersih, terutama saat musim kemarau panjang. Proyek ini sangat membantu masyarakat dalam memperoleh air bersih yang sangat vital untuk kehidupan sehari-hari, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
Melalui kegiatan Apel Siaga Bencana ini, para relawan dan masyarakat diharapkan dapat terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. BPBD Kabupaten Wonogiri bersama FPRB dan berbagai organisasi relawan lainnya berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan pelatihan serta pendampingan agar Kabupaten Wonogiri menjadi daerah yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana.
Dalam kesempatan tersebut, seluruh peserta Apel Siaga Bencana juga diajak untuk terus menjaga semangat gotong royong dan solidaritas dalam menghadapi potensi ancaman bencana yang selalu mengintai. Dengan adanya pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi relawan, diharapkan para peserta dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam menyebarkan pengetahuan serta meningkatkan kewaspadaan di masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan ini, Kabupaten Wonogiri diharapkan dapat terus memperkuat ketangguhan bencana di berbagai aspek, mulai dari kesiapan infrastrukturnya, kemampuan relawan, hingga kesadaran masyarakat dalam menghadapi segala potensi risiko yang ada.
Apel Siaga Bencana ini ditutup dengan doa bersama agar seluruh kegiatan yang telah dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan Kabupaten Wonogiri senantiasa diberikan keselamatan dari ancaman bencana. Semangat gotong royong yang terjalin dalam kegiatan ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam upaya penanggulangan bencana.(Eko Tito / Cahyospirit )
Posting Komentar untuk "Apel Siaga Bencana diKabupaten Wonogiri, Pemetaan Klaster Relawan dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas"