Pelatihan Pengolahan Hasil Pisang Awak di Desa Sambirejo: Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat



Jatisrono MR -Pelatihan pengolahan hasil pisang awak dengan tujuan meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Sambirejo ,Kecamatan Jatisrono,Wonogiri,Rabu (30/10/2024).

 Kegiatan ini diprakarsai oleh Kades Maryadi, S.Sos, dan didanai melalui Dana Desa tahun 2024, dengan fokus pada pemberdayaan dan ketahanan pangan.



Maryadi menjelaskan bahwa potensi tanaman pisang awak di desa ini belum dimanfaatkan secara optimal. "Kami melihat banyak pohon pisang awak yang kurang diberdayakan, sehingga kami bersama Sekdes Sriyono berinisiatif menganggarkan pelatihan ini melalui Dana Desa," ujarnya. 

Pelatihan ini bertujuan untuk mengolah pisang awak menjadi sale pisang gulung, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi hasil pertanian lokal.


Bp. Agus, pendamping desa dan perwakilan Camat Jatisrono, menyatakan harapannya agar pelatihan ini berkelanjutan. "Kami berharap para peserta dapat mengembangkan keterampilan ini di rumah atau secara berkelompok. 

Selain itu, mereka bisa memasarkan hasil olahan secara online atau ke warung-warung terdekat," tuturnya. Agus juga mengusulkan agar desa mendukung pemasaran produk dan menganggarkan tambahan modal bagi kelompok atau individu yang ingin berwirausaha.



Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber dari Relawan SIBAT Desa Gunungsari, yaitu Kariman, Bibit Wahyu Prasetiyo, dan Febiyanti Adi Safitri. 

Mereka memberikan materi mulai dari teori hingga praktik pengolahan pisang. Proses dimulai dengan mengupas dan mengiris pisang, kemudian menjemur hingga kering sekitar 80 persen sebelum digoreng dengan adonan tertentu.


Adonan yang digunakan terdiri dari 1 kg tepung terigu, 1/4 kg tepung beras, 1 sendok makan fermipan, 1 sendok makan vanili, dan garam serta air secukupnya. Setelah persiapan, minyak dipanaskan hingga mendidih, dan adonan yang telah siap kemudian dicampurkan dengan sale pisang yang mendekati kering. Proses penggorengan dilakukan hingga berwarna kecoklatan, lalu bisa disajikan sesuai selera.


Kariman, salah satu narasumber, berharap ilmu yang diberikan dalam pelatihan ini dapat bermanfaat dan berkelanjutan, serta membantu meningkatkan penghasilan UMKM di Desa Sambirejo.


Pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari kader posyandu, anggota TPPKK, dan perangkat desa. Menariknya, salah satu narasumber, Bibit Wahyu Prasetiyo, adalah seorang yang pernah mengalami gangguan psikososial. 

Setelah bertahun-tahun menjalani pemulihan, Bibit kini aktif kembali dan berkontribusi dalam pelatihan ini, memberikan inspirasi bagi peserta lainnya.


Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong warga Desa Sambirejo untuk lebih produktif dan mandiri, sekaligus memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di sekitar mereka. 

Melalui pelatihan ini, diharapkan juga akan muncul berbagai inovasi produk berbasis pisang yang dapat dipasarkan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.( Eko Tito / Cahyospirit )













Posting Komentar untuk " Pelatihan Pengolahan Hasil Pisang Awak di Desa Sambirejo: Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat"