Sidoharjo MR - Jembatan gantung yang menghubungkan Dusun Bulak dan Dusun Kenteng, Desa Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, baru-baru ini menjadi viral di media sosial dan perhatian publik.
Panjang jembatan ini mencapai sekitar 100 meter dan dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas bagi warga setempat, terutama di musim hujan ketika transportasi sering terhambat.
Setelah pemberitaan dari Koran Media Rakyat, jembatan ini menarik banyak pengunjung. Banyak warga dan wisatawan datang untuk menyaksikan keindahan dan keunikan jembatan gantung tersebut.
Asih, salah satu pengunjung, mengatakan bahwa jembatan ini tidak hanya menawarkan fungsionalitas, tetapi juga keindahan pemandangan di sekitarnya, yang sangat cocok untuk berswa foto.
Ia bersama teman-temannya mengunjungi lokasi ini setelah mendengar tentangnya dari media, dan mereka terkesan dengan apa yang mereka temui.
Agus, salah satu warga menjelaskan bahwa jembatan ini merupakan hasil bantuan dari Vertical Rescue pusat atas usulan dari Komunitas Relawan Independen (KRI) Wonogiri.
Menurutnya, kehadiran jembatan ini sangat membantu masyarakat dalam mobilitas sehari-hari. Banyak warga yang merasa terbantu dan mengucapkan terima kasih kepada tim Vertical Rescue serta relawan KRI atas inisiatif yang sangat bermanfaat ini.
Jembatan gantung ini tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antar dusun, tetapi juga menjadi daya tarik wisata baru di kawasan tersebut. Pemandangan alam yang menakjubkan dan suasana yang tenang di sekitar jembatan membuatnya menjadi tempat ideal untuk bersantai dan berfoto.
Diharapkan, dengan semakin banyaknya pengunjung, infrastruktur dan layanan di sekitar lokasi dapat ditingkatkan, membawa manfaat lebih besar bagi masyarakat dan perekonomian setempat.
Jembatan ini menjadi simbol kolaborasi antara relawan dan masyarakat, menunjukkan betapa pentingnya dukungan komunitas dalam menciptakan aksesibilitas yang lebih baik.(Eko Tito / Cahyospirit )
Posting Komentar untuk "Jembatan Gantung Bulak-Kenteng Viral: Aksesibilitas dan Keindahan Alam di Sidoharjo"