Pemanfaatan Limbah Peternakan sebagai Pupuk Organik di Kebayanan Kowang

Mediarakyat TV

 


Sragen MR  — Kelompok tani di Kebayanan Kowang,  Desa Ngargotirto, kecamatan Sumber Lawang ,kabupaten Sragen mendapatkan pelatihan intensif dari program multidisiplin Tim II KKN 2024 Universitas Diponegoro mengenai pemanfaatan limbah peternakan sebagai pupuk organik dalam sebuah acara yang diselenggarakan di rumah Bapak Tugimin, RT 8B. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para petani tentang pembuatan pupuk organik yang dapat mendukung pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut.



Pelatihan yang berlangsung pada hari Kamis ini dihadiri oleh anggota kelompok tani Kebayanan Kowang. Mereka berkesempatan untuk belajar langsung dari demonstrasi pembuatan pupuk organik yang menggunakan bahan dasar feses sapi yang telah dikeringkan. 

Selain itu, bahan-bahan tambahan seperti EM4, gula pasir atau tetes tebu, air, dan sekam juga diperkenalkan sebagai komponen penting dalam proses pembuatan pupuk organik.


Dalam demonstrasi tersebut, para petani diajarkan cara mencampur semua bahan dengan takaran yang tepat menggunakan alat-alat sederhana, seperti sekop, tong, karung, dan ember. 

Setiap langkah dalam proses pembuatan pupuk organik dijelaskan dengan rinci, mulai dari persiapan bahan, pencampuran, hingga penyimpanan dalam kondisi yang sesuai agar pupuk dapat digunakan dengan efektif di lahan pertanian mereka.


Selain demonstrasi langsung, para peserta juga menerima leaflet yang berisi panduan praktis pembuatan pupuk organik dari limbah peternakan. 

Leaflet ini disusun untuk membantu para petani dalam mengingat kembali langkah-langkah yang telah diajarkan, sehingga mereka dapat mempraktekkan secara mandiri di rumah masing-masing. Materi dalam leaflet mencakup informasi penting mengenai takaran bahan, waktu fermentasi, serta cara aplikasi pupuk di lahan pertanian.


Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Kebayanan Kowang. Dengan pemanfaatan limbah peternakan yang selama ini tidak terpakai, para petani kini memiliki alternatif pupuk yang lebih murah dan ramah lingkungan. Langkah ini juga dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, yang tidak hanya lebih mahal, tetapi juga berpotensi merusak kualitas tanah dalam jangka panjang.


Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memberdayakan kelompok tani setempat dalam mengadopsi praktik-praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan pengetahuan yang telah diperoleh, diharapkan para petani di Kebayanan Kowang dapat secara konsisten menerapkan teknik ini, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan hasil panen dan keberlanjutan lingkungan di masa depan.

Penulis :Riyang Syahartati, Mahasiswa KKN Undip tim II 2024 Desa Ngargotirto Kec. Sumberlawang, ,Kabupaten Sragen

Posting Komentar untuk "Pemanfaatan Limbah Peternakan sebagai Pupuk Organik di Kebayanan Kowang"