Magelang MR- Limbah organik merupakan limbah yang dihasilkan oleh aktivitas sehari-hari warga desa dan sering dijumpai di lingkungan sekitar. Limbah organik dapat terurai cepat dan menyuburkan tanah, tetapi juga menyebabkan bau yang tidak sedap dan mengundang hewan pembawa penyakit seperti lalat. Oleh karena itu, limbah organik harus diolah agar dapat mengurangi pencemaran di lingkungan sekitar.
Limbah organik yang ada di Desa Glagahombo belum diolah secara maksimal sehingga dapat menyebabkan pencemaran dan bau tidak sedap yang dapat menganggu aktivitas warga. Salah satu cara pemanfaatan limbah organik adalah dengan pembuatan Eco-Enzyme. Eco-Enzyme merupakan cairan hasil fermentasi antara limbah organik berupa ampas sayur dan buah-buahan, gula atau molase, dan air berwarna coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat. Eco-Enzyme bermanfaat sebagai cairan multiguna dan dapat diaplikasikan pada rumah tangga, pertanian dan peternakan.
Salah satu kegunaan Eco-Enzyme adalah sebagai pupuk organik cair karena mengandung berbagai nutrisi penting untuk tanaman seperti N, P, K, dan C-organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanaman. Oleh karena itu, mahasiswa Tim II KKN Unversitas Diponegoro, Karina Marshella Florencia Heriyono dari Fakultas Sains dan Matematika, mengadakan pelatihan pembuatan Eco-Enzyme sebagai salah satu bentuk pengolahan limbah organik agar tidak menyebabkan pencemaran.
(Gambar)
Pelatihan ini dilakukan di kediaman Ibu Lily dari Kelompok Wanita Tani pada hari Minggu, 28 Juli 2024, pukul 09.00 sampai 11.00 dengan peserta ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani sebanyak 17 orang. Pelatihan ini dimulai dengan mengumpulkan sampah organik di sekitar masyarakat yang belum diolah. Selanjutnya dilakukan penjelasan sekilas mengenai pengertian Eco-Enzyme dan manfaatnya serta tahapan pembuatan Eco-Enzyme hingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Pelatihan ini dilanjutkan dengan sesi praktik yang dimulai dengan persiapan alat berupa botol plastik, timbangan, dan gelar ukur dan bahan berupa ampas sayuran dan buah-buahan, gula merah, dan air. Sesi praktik dilakukan dengan memasukkan seluruh bahan yang telah ditimbang sesuai takaran dan menempel label panduan pembuatan Eco-Enzyme. Kegiatan ini diakhiri dengan dokumentasi bersama Eco-Enzyme yang telah selesai dibuat. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru mengenai pengolahan limbah organik agar dapat menjadi suatu barang yang lebih bermanfaat sekaligus menjaga lingkungan dari pencemaran limbah.
(Penulis:
Karina Marshella Florencia Heriyono (Fakultas Sains dan Matematika) Mahasiswa KKN Tim II Undip
DPL: Dr. Ir. Frida Purwanti, M. Sc)
Posting Komentar untuk "Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Eco-Enzyme sebagai Alternatif Pupuk Organik Cair"