Laka Laut di Pantai Parangtritis 17 Agustus 2024
Yogyakarta MR -Pada Sabtu, 17 Agustus 2024, sekitar pukul 11.00 WIB, empat orang korban dari Sragen tiba di Pantai Parangtritis. Mereka mulai bermain air di area dekat palung.
Meskipun ada peringatan dari petugas, korban justru memasuki area berbahaya dan terseret ke tengah laut. Petugas segera memberikan pertolongan dan berhasil mengevakuasi keempat korban ke tepi pantai
Tiga di antaranya dalam keadaan selamat, sementara satu korban lainnya dalam kondisi kritis.
Data Korban
1. **Abdul Yusuf Azam**
Umur: 9 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Pekerjaan: Pelajar
Agama: Islam
Alamat: Wirorejan RT 23 RW 04 Pilang, Masaran, Sragen
2. **Alif Arselan**
Umur: 11 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Pekerjaan: Pelajar
Agama: Islam
Alamat: Wirorejan RT 23 RW 04 Pilang, Masaran, Sragen
3. **Siswanto**
Umur: 44 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Pekerjaan: Swasta
Agama: Islam
Alamat: Wirorejan RT 23 RW 04 Pilang, Masaran, Sragen
4. **Imtihan Muhamad Al Fatih**
Umur: 13 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Pekerjaan: Pelajar
Agama: Islam
Alamat: Wirorejan RT 23 RW 04 Pilang, Masaran, Sragen
Korban yang dalam kondisi kritis telah meninggal dunia di RS Panembahan Senopati Bantul. Identitas korban yang meninggal masih dalam proses konfirmasi oleh pihak berwenang.
Menurut dari Team Relawan ketiga korban dilaporkan mengalami kesulitan saat berenang di perairan pantai yang diketahui memiliki ombak besar dan arus kuat.
Tim SAR bersama petugas pantai melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi setelah menerima laporan darurat dari pengunjung pantai.
Pihak keluarga dan kerabat korban yang hadir di rumah sakit terlihat sangat berduka.
Sementara itu, pihak kepolisian dan petugas terkait masih melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti kejadian ini dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil di masa depan.
Pihak berwenang menghimbau kepada pengunjung pantai untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan keamanan saat berada di laut, serta mengikuti petunjuk dari petugas pantai untuk menghindari kejadian serupa.(Eko tito / Cahyospirit)