Media Rakyat -., Novi Surahman seorang anak kampung asal Wonogiri pinggiran di perbatasan Provinsi Jawa Tengah paling timur, memiliki kisah hidup yang menginspirasi banyak orang. Setelah lulus dari STM, ia memberanikan diri untuk merantau ke Ibu Kota demi mengais rezeki dan mencari jati diri.
Menghadapi Kerasnya Kehidupan di Ibu Kota
Di awal perantauannya, Novi menjalani berbagai pekerjaan mulai dari bekerja di bengkel, menjadi pelayan catering, hingga operator produksi. Hidup di perantauan tidaklah mudah. Ia terkadang tidur di bedeng milik teman atau menumpang di kontrakan para perantau yang lebih dahulu merantau.
Kecelakaan Maut dan Perubahan Hidup
Suatu saat, Novi mengalami kecelakaan maut yang mengakibatkan koma selama dua hari dan amnesia selama sepuluh hari. Dokter spesialis saraf memperkirakan proses penyembuhan normal membutuhkan 12 hingga 20 bulan. Namun, perubahan besar dalam diri mulai dirasakan tepat di usia 23 tahun.
Memanfaatkan Masa Emas Produktif
Di usia 23 hingga 25 tahun, yang dikenal sebagai masa emas produktif bagi remaja berkarir, Novi mulai bangkit dari kondisi lemah. Kebiasaan membaca buku di masa sekolah kembali ia hidupkan. Buku-buku seperti ESQ karya Ary Ginanjar, Revolusi Financial karya Tung Desem Waringin, dan Jangan Seumur Hidup Jadi Orang Gajian karya Valentino Dinsi menjadi panduan novi dalam menjalani kehidupan.
Proses Penyembuhan yang Luar Biasa
Selama enam bulan, Novi terus menerapkan pelajaran dari buku-buku tersebut dalam hidupnya dan rutin berolahraga. Ketika menjalani pemeriksaan dokter, hasil yang didapat sangat mengejutkan. Dokter menyatakan bahwa Novi adalah pasien luar biasa dengan penyembuhan tercepat, hanya sekitar enam bulan.
Memulai Kembali Kehidupan
Pada bulan ketujuh masa penyembuhan, meminta izin kepada orang tuanya untuk kembali bekerja. Dengan berat hati, kedua orang tua mengizinkan. Bulan berikutnya, ia memutuskan untuk kuliah sambil bekerja tanpa sepengetahuan orang tua. Ia juga memulai usaha dagang bakso.
Tantangan dan Keberhasilan
Rutinitas novi sangat padat. Ia belanja bahan bakso di pagi hari, bekerja di Astra Group, kuliah sore hari, dan berjualan bakso di dekat kampus. Hingga suatu saat, orang tuanya mengetahui bahwa novi kuliah setelah melihat jas almamater kampus yang tertinggal.
Karir yang Meningkat dan Penghargaan
Karir Novi terus meningkat. Ia mendapatkan berbagai penghargaan dari Astra Group, termasuk perjalanan reward ke Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Australia, dan Singapura. Selain itu, juga berperan sebagai konsultan untuk berbagai proyek besar di Indonesia.
Kembali ke Kampung Halaman
Di penghujung tahun 2021, Novi memutuskan untuk kembali ke kampung halaman dan mengabdikan diri. Ia membuka pemberdayaan emak-emak dengan nama BitingBerdaya.com, les untuk anak-anak yang dikelola secara profesional, dan terlibat dalam berbagai kegiatan UMKM, pariwisata desa, hingga pengelolaan sampah dengan nama Omah Sampah Indonesia (OM SAMIN).
Semangat Perubahan dan Kolaborasi
Novi terus berkolaborasi dengan instansi terkait dan mengarahkan UMKM lokal menuju pasar ekspor. Semangat perubahan diri yang diusungnya adalah ikhlas, memiliki sikap kerja yang baik, kerja keras, kerja cerdas, berpikir positif, dan berkolaborasi.
Kisah Novi merupakan bukti bahwa dengan tekad yang kuat dan semangat yang tinggi, seorang anak kampung dapat meraih kesuksesan dan memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. ( Cahyospirit)
like and subscribe
Mediarakyat tv youtube channel
Posting Komentar untuk "Kisah Perjalanan Hidup Novi Surahman Anak Kampung yang Menjadi Inspirasi "