Ngadirojo MR – Tradisi sokongan atau sejenis arisan yang diadakan setiap 15 hari sekali menjadi salah satu warisan budaya yang masih lestari dibeberapa kecamatan seperti Ngadirojo,,Girimarto dan Sidoharjo. Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun, dan hingga kini tetap dijaga oleh masyarakat setempat sebagai bentuk gotong royong.
Menurut Suwanto, Pj PTH (Pelaksana Tugas Harian) dusun Lalung kidul dan Segeroh Desa Mlokomanis wetan , Ngadirojo Kab. Wonogiri kepada Media Rakyat mengatakan sokongan ini bukan sekadar kegiatan berkumpul, melainkan sebuah upaya bersama untuk mempererat tali silaturahmi dan mendukung satu sama lain dalam berbagai keperluan. "Tradisi sokongan ini sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Tujuannya sangat mulia, yaitu untuk menjalin gotong royong di antara warga desa," ungkap Suwanto.
Dalam setiap pertemuan sokongan, warga desa akan mengumpulkan sejumlah dana yang kemudian diberikan kepada salah satu anggota yang terpilih secara bergiliran. Dana tersebut biasanya digunakan untuk keperluan mendesak atau mendukung usaha kecil-kecilan. Selain aspek finansial, sokongan ini juga menjadi wadah diskusi dan tukar pikiran mengenai berbagai permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi oleh warga desa.
Suwanto menambahkan bahwa tradisi ini menjadi salah satu kunci kekuatan sosial di Dusun Lalung Kidul Desa Mlokomanis wetan"Dengan sokongan, kita tidak hanya saling membantu secara materi, tetapi juga mempererat hubungan sosial. Setiap 15 hari, kita berkumpul, berbincang, dan saling mendukung. Ini adalah semangat gotong royong yang harus terus kita jaga," tuturnya.
Kehadiran sokongan setiap dua minggu ini disambut antusias oleh warga, terutama karena memberikan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara mereka. Warga berharap, tradisi ini akan terus lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang sebagai salah satu cara menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam masyarakat.(Cahyospirit / Mediarakyat TV youtube channel)
👍🙏🙏
BalasHapus