Wonogiri,MR - Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, kini resmi bergabung dalam program Desa Anti Korupsi. Program ini bertujuan untuk membangun integritas dan transparansi di tingkat desa guna meminimalisir praktik korupsi yang dapat merugikan masyarakat.
Pada acara sosialisasi yang diadakan Kamis (20/06/2024) di Balai Desa Kepatihan, Roslina, seorang dosen dari STAIMAS menegaskan pentingnya pemberantasan korupsi mulai dari level terendah, yaitu desa. "Segala bentuk pungutan liar dan tindakan serupa lainnya bisa dikategorikan sebagai korupsi," ujar Roslina.
Menurutnya, korupsi tidak hanya terjadi di tingkat atas, tetapi juga bisa terjadi di lingkungan sekitar kita, termasuk di desa.
Desa Kepatihan bergabung dengan empat desa lainnya di Wonogiri yang sudah lebih dahulu menerapkan program Desa Anti Korupsi, yaitu Desa Sendang, Desa Sonoharjo, Desa Jimbar, dan Desa Waru. Kelima desa ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam memberantas korupsi.
Kepala Desa Kepatihan, Agus Suyitno menyatakan komitmennya untuk menjadikan desanya bebas dari korupsi. "Kami akan berupaya keras untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di Desa Kepatihan.
Dengan dukungan dari masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, kami optimis dapat mewujudkan desa yang bersih dan bebas dari korupsi," kata Sutrisno.
Sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perangkat desa, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat. Selain itu, dilakukan pula diskusi dan tanya jawab mengenai langkah konkret yang dapat diambil untuk mencegah dan memberantas korupsi di tingkat desa.
Dengan adanya program Desa Anti Korupsi ini, diharapkan Desa Kepatihan dan desa-desa lainnya dapat membangun budaya integritas yang kuat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan dana desa yang transparan dan bertanggung jawab. ( Edy Santosa / Cahyospirit)
Posting Komentar untuk "Sosialisasi Desa Anti Korupsi di Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri"