Klaten – Peringatan Hari Pangan Sedunia jatuh setiap tanggal 16 Oktober. Melalui tema “Melestarikan dan Membumikan Beras Delanggu”, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Penggilingan Padi Dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Klaten ingin merek Beras Delanggu kembali jaya dan bangkit.
“Kami ingin beras Delanggu jaya dan bangkit kembali. Harapan kami merek Beras Delanggu dipatenkan agar tidak bisa digunakan wilayah lain, dan hanya dimiliki oleh penggilingan padi masyarakat Delanggu khususnya dan Kabupaten Klaten pada umumnya,” harap Ketua DPC Perpadi Klaten Mukhlis Mursidi Sabtu (14/10/2021) pada acara Peringatan Hari Pangan Sedunia yang dipusatkan di Sub Terminal Karang Delanggu.
Sementara itu Ketua Perpadi Jawa Tengah Tulus Budiyono, merasa bangga dan memberikan apresiasi tinggi, karena kali ini DPC Perpadi Klaten satu-satunya di wilayah Jawa Tengah yang bisa menggelar peringatan hari pangan sedunia. Menurutnya anggota Perpadi yang berjumlah 29 ribu anggota diseluruh Jawa Tengah merupakan “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”, karena memiliki andil besar dalam mempersiapkan ketahanan pangan, baik lokal maupun nasional.
Terkait beredar luasnya merek Beras Delanggu, pihaknya memberi saran agar Pemkab Klaten segera mempatenkan merek tersebut agar tidak digunakan oleh wilayah lain. Hal ini untuk menunjukkan eksistensi Perpadi dan sekaligus mengangkat harkat dan martabat masyarakat Delanggu dan Kabupaten Klaten.
“Ironis sekali bahwa merek Beras Delanggu sudah sampai kemana-mana. Maka melalui momentum tema peringatan hari pangan kali ini, Melestarikan dan Membumikan Beras Delanggu, insya allah kejayaan den kebangkitan merek tersebut akan kembali,” jelas Tulus.
Harapan yang sama juga disampaikan Tulus, untuk merek beras Rojo Lele agar dikuatkan dan diberdayakan kembali, karena kualitas berasnya yang enak, wangi, serta pulen, sudah terkenal diseluruh wilayah Indonesia.
Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya menilai, Peringatan Hari Pangan Sedunia yang dipusatkan di Delanggu ini tepat, karena menjadi momen kebangkitan kembali produk unggulan Klaten yaitu Beras Rojo Lele.
“Peringatan ini untuk menggalakkan dan melestarikan padi Rojo Lele, serta mengingatkan masyarakat Klaten dan lainnya, bahwa padi Rojo Lele ini asli dari Delanggu Klaten, bukan dari daerah lain,” jelas Yoga.
Pemkab Klaten saat ini menurut Yoga, sudah melakukan inovasi pengembangan padi Rojo Lele varietas unggulan Srinar dan Srinuk, yang memiliki usia tanam dan batang pendek, bulir padi banyak, dan tahan terhadap serangan hama. Harapannya kedepan, dengan terpenuhinya jumlah bibit padi Rojo Lele Srinar dan Srinuk, semua petani di Klaten bisa menanam varietas unggul tersebut, karena memiliki nilai jual dan ekonomis yang tinggi.
“Saat ini padi Rojo Lele Srinar dan Srinuk masih dalam proses paten, insya allah dalam waktu dekat akan keluar dan menjadi milik Pemkab Klaten. Untuk itu (setelah paten keluar) kita bertanggung jawab untuk mengembangkannya,” pungkas Yoga.
Momen peringatan Hari Pangan Sedunia kali ini diisi dengan kegiatan Bazar Sembako dan Pasar Murah, serta pembagian Beras Delanggu, Benih Padi Rojo Lele Srinuk, dan Pupuk Organik Cair, kepada perwakilan penerima untuk 16 desa di wilayah Kecamatan Delanggu. (rh/red cahyo)
Posting Komentar untuk "PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA, MOMEN BANGKITKAN KEMBALI KEJAYAAN BERAS DELANGGU DAN ROJO LELE KLATEN "