PERCEPAT HERD IMMUNITY, PEMKAB BERSAMA POLRES DAN KODIM 0723 KLATEN LUNCURKAN PROGRAM SATU KECAMATAN TUNTAS VAKSIN

Klaten – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten bersama Polres dan Kodim 0723 Klaten, melakukan inovasi guna mencapai percepatan herd immunity masyarakat, dengan meluncurkan Program Satu Kecamatan Tuntas Vaksin, yang diluncurkan di Kecamatan Kebonarum Rabu (29/9/2021), bertempat di Aula Kecamatan setempat. Diharapkan, program ini bisa menjadi pilot project bagi kecamatan lain, untuk percepatan target vaksinasi di Kabupaten Klaten.

“Tentunya ini berkat saran masukan Bapak Kapolres, Bapak Dandim, akhirnya kami dengan tim tenaga kesehatan dengan tiga pilarnya ini, bagaimana proses percepatan satu kecamatan tuntas vaksin ini bisa terpenuhi”, ungkap Bupati Klaten Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, capaian vaksinasi di Kecamatan Kebonarum saat ini sudah mencapai 95 persen. Namun Bupati tidak memungkiri bila nantinya capaian tersebut tidak bisa seratus persen karena ada sebagian warga yang secara ketentuan memenuhi syarat, namun tidak bisa mengikuti vaksinasi karena faktor kesehatan.

“Dengan selesainya program vaksinasi ini, (harapannya) masyarakat lebih terjaga imunitasnya, namun tetap harus sesuai protokol covid. Memakai masker menjadi kebutuhan yang harus kita penuhi setiap hari pada saat kita beraktifitas,” pungkas Bupati.

Menurut data Pemerintah Kecamatan Kebonarum, total jumlah penduduk dari 7 desa mencapai 20.541 jiwa, dengan target vaksinasi sebanyak 14.338 jiwa. Dari data yang ada jumlah masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi tahap pertama sebanyak 13.745 jiwa dan vaksinasi tahap kedua baru mencapai 4.505 jiwa, dengan prosentase masyarakat tervaksin hingga saat ini sudah mencapai 95.7 persen. Selanjutnya masih terdapat 610 jiwa yang belum tervaksinasi, meliputi tidak lolos screening sebanyak 479 jiwa dan menolak untuk divaksin sebanyak 131 jiwa.

Menurut keterangan, masyarakat yang tidak lolos screening karena memiliki riwayat tensi tinggi, sakit jantung, asma, Diabetes Melitus (DM), serta penyintas Covid-19. Sedangkan masyarakat yang menolak vaksin karena memiliki alasan keyakinan maupun belum sadar vaksin. (rh/red cahyo)