BREAKING NEWS
SPACE IKLAN INI DISEWAKAN
untuk informasi hubungi Dewan Redaksi 0877-9361-6743

Masjid Kuno Wonokerso Masih Jadi Misteri

Keberadaan masjid yang dahulunya berada ditengah-tengah hutan ini sampai kini masih  misterius dan tidak ada ahli yang mampu mengidentifikasi asal usul siapa pembuatnya dan pada tahun berapa masjid kuno ini dibuat. Masjid itu berada di Desa Wonokerso, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jateng.

Menurut penuturan Ahmad warga sekitar Masjid kuno ini kepada media mengisahkan, penemu pertama kali masjid kuno ini yidak lain  Ki Ageng Tugu (baca : Tuhu) yang pada waktu itu, dia mampu menembus rimbunan pepohonan ditengah hutan untuk membuat sebuah pemukiman.

Dalam kesibukannya itu, Ki Ageng Tugu terperanjat ketika melihat ada bangunan ditengah hutan belantara yang tak berpenghuni tersebut. Setelah bangunan itu dibersihkan dari semak belukar yang menutupinya, membuat dia semakin terkejut , pasalnya bangunan itu berupa sebuah Masjid yang bentuknya megah pada jamannya itu.

Dengan dibantu Ki Ageng Serang dan Kyai Gozali serta pengikutnya, maka Masjid kuno tadi dibersihkan dari semak-belukar itu. Masjid kuno dengan atap yang bersap-sap itu bentuknya menyerupai Masjid Agung Demak Bintoro. Seusai  berhasil dibersihkan dan dijadikan tempat untuk melakukan sareat agama Islam, selanjutnya dibangunlah tempat pemukiman baru disekitar masjid kuno ini.

Lambat laun tempat inipun yang semula hutan belantara menjadi sebuah perkampungan yang dihuni oleh Ki Ageng Tugu (Tuhu) untuk menyebarkan ajaran agama Islam diwilayah Wonogiri, terutama bagian selatan. Pada masa kesunanan surakarta pihak kesunanan mengirim utusannya yaitu Imam Muhamad untuk mengurus keberadaan Masjid kuno ini.

Ketika Imam Muhamad wafat, maka saat itu kepengurusan Masjid diserahkan ke Imam Tambid dan oleh Imam Tambid ini dibangunlah serambi depan.
Pada  masa penjajahan Jepang, tahun 1942 Imam Masjid disini digantikan oleh mbah Ahmad Darsi yang sebelumnya dipegang oleh Mbah Imam Darus. Dan pada masa Imam Masjid ini dikelola Ahmad Darsi ada banyak peristiwa misterius yang terjadi disini.

            Misalnya, antara sisa atap kayu (sirap) itu tiba-tiba menghilang tanpa ada yang diketahui rimbanya. Selanjutnya pada masa pemerintahan penjajahan Belanda Masjid kuno ini juga dijadikan wilayah pembatas antara Wonokerso Utara dan Wonokerso Selatan, kedua tempat itu dipisahkan dengan kaum yang berbeda faham, untuk wilayah selatan dihuni oleh kaum abangan dan wilayah utara untuk kaum Mutihan atau orang yang telah menjalankan Syariat dan faham kaidah Islam.

            Dalam versi lain tentang asal usul keberadaan Masjid Kuno ini ada yang menceriterakan pada waktu par Wali Sanga menyebarkan ajaran agama Islam didaerah selatan dan dalam rangka mencari kayu saka untuk membuat Masjid Demak Bintoro para Sunan sempat singgah ketempat ini, untuk mencari kayu mana yang cocok untuk pembuatan Masjid di Demak Bintoro.
            Setelah dinilai kayu jati pilihan  dihutan Wonokerso ini dinilai tidak cocok untuk dijadikan saka (tiang penyangga) yang nantinya diperuntukkan untuk pembuatan masjid Agung Demak Bintoro, maka para Wali ini meninggalkan hutan ini. Tetapi setelah sebelumnya pernah sempat membuat Masjid ini dan menyebarkan ajaran agama Islam diwilayah Wonogiri dan sekitarnya.

Jadi  menurut ceritanya, Masjid Kuno ini dibuat sebelum berdirinya Masjid Agung di Demak Bintoro. Mengingat struktur bangunan dan juga ciri khas dari Masjid Agung Demak mirip di Masjid Kuno Wonokerso ini.
Diantara kemiripannya, yaitu kubahnya yang bersap-sap seperti atap di masjid Demak dan juga kemiripan bentuk ukiran di saka (tiang penyangga) juga hampir sama.

Masjid yang dengan luas 7 kali 7 meter ini dibangun mirip menyerupai rumah panggung yang teletak diatas batu padas yang atapnya bersap hampir sama dengan Masjid Agung Demak. Selain itu Masjid ini ditopang 4 buah tiang penyangga yang anehnya dikaitkan tanpa memakai paku melainkan hanya dengan pasak dan tali .

Didalam Masjid ini juga terdapat mimbar tempat imam yang terbuat dari kayu jati dan dihiasi dengan ukiran-ukiran kuno yang sangat indah dipenuhi dengan nuansa keagungannya. Menurut ahmad dulu dibawah mimbar ini ada pundung (rumah rayap) dan ada serangganya, tetapi kayu dari Masjid ini tidak lapuk malah tetap kokoh sampai sekarang. Meskipun kesemuanya, baik dari atap, dinding dan lantainya terbuat dari kayu semua serta usianya sudah ratusan tahun itu.
            Kisah misteri lainnya bahwa dahulu seorang yang bernama Cokromo yang tiduran didalam Masjid ini, tiba-tiba orang itu sudah berpindah tempat kekandang ternak, karena dipercaya barang siapa yang masuk kedalam Masjid ini harus bersih hati dan pikirannya,karena memang tempat ini dibuat oleh pembuatnya sebagai sarana mendekatkan dan mengingatkan manusia pada Sang Pencipta.
            Untuk orang yang tidak bersih hati dan jiwanya jangan sekali-sekali sembarangan menjamah ditempat ini. Lebih lanjut mbah Suhadi menceriterakan,  pernah ada tetangganya yang tiduran dan bersandar ditiang saka ujung sebelah barat dekat mimbar, orang itu tiba-tiba linglung seperti orang bingung dan ia merasakan pusing-pusing
            Lebih aneh lagi, masyarakat sekitar sini tidak ada yang berani menyelenggarakan pagelaran wayang kulit, tayub maupun ledhek. Konon pementasan seperti ini bagi masyarakat sekitar, merupakan sebuah pantangan, karena konon jaman dahulu pernah ada rombongan ledhek dan tayub yang datang ke daerah Wonokerso ini tiba-tiba semua rombongan itu menghilang secara misterius tanpa diketahui kemana menghilangnya rombongan itu.(cahyo)


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar